TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City berhasil menekuk Southampton 3-1 dalam laga lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Sabtu malam WIB, 28 November 2015. Menurut analisis BBC, mereka telah belajar dari kekalahan telak 1-4 atas Liverpool pekan lalu.
“Manchester City kesulitan menghadapi taktik tekanan tinggi yang diterapkan Liverpool,” tulis Mandeep Sanghera, penulis laman BBC. “Tapi keberuntungan berubah arah saat mereka melawan Southampton.”
Menurut Sanghera, City langsung menekan sejak awal pertandingan. Southampton kesulitan menghadapi City, yang menutup mereka dengan intensitas dan kecepatan.
Keberhasilan Sterling merebut bola dari Maya Yoshida, tulis Sanghera, membuka jalan bagi terjadinya gol pertama City. Sedangkan Southampton menciptakan masalah bagi mereka sendiri dengan terus-terusan kehilangan bola.
“Kami start dengan sangat kuat pada 25 menit pertama,” kata manajer City, Manuel Pellegrini. “Saya sangat senang dengan reaksi tim ini. Kami gugup hingga gol ketiga, tapi saya senang dengan penampilan dan hasil yang kami capai.”
Tiga gol City dicetak oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-9, Fabian Delph pad amenit ke-20, dan Aleksander Kolarov pada menit ke-69. Sedangkan gol Southampton dicetak oleh Shane Long pada menit ke-49.
Menurut Sanghera, Kevin De Bruyne lagi-lagi berhasil membuktikan diri bahwa dia pemain yang layak dibeli dengan harga mahal. Dia sudah mencetak tujuh gol bagi City sejauh ini dan dalam kemenangan melawan Southampton ini, De Bruyne juga punya jasa besar.
Selain mencetak gol pembuka, De Bruyne juga berperan dalam gol kedua, mengingat dia yang mengeksekusi sepak pojok. Pemain Belgia itu juga menunjukkan ketenangannya dengan menunda memberi umpan silang dan memberi bola kepada Kolarov, yang tidak dijaga. Ini berujung pada gol ketiga City.
“Kami memulai dengan buruk,” kata manajer Southampton Ronald Koeman. “Kalau Anda membuat kesalahan macam itu saat melawan City, Anda akan kalah. Kami membuat mereka kuat karena kami kehilangan banyak bola saat membangun serangan dari belakang.”
BBC | GADI MAKITAN