TEMPO.CO, Malang - Sriwijaya FC dan Persipasi Bandung Raya mencapai finis di babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman sebagai peringkat ketiga dan keempat setelah keduanya menuntaskan laga pamungkas pada Sabtu sore, 28 November 2015. Kedua tim pun sama-sama tidak lolos ke babak delapan besar.
Pada laga kemarin, tuan rumah PBR dan Sriwijaya bermain imbang 1-1 dalam 90 menit. Gol PBR di waktu normal diciptakan Gavin Kwan Adsit di menit ke-33. Sedangkan gol balasan Sriwijaya dicetak Anis Nabar di menit ke-71. Laga dilanjutkan dengan adu penalti dengan hasil akhir Sriwijaya unggul 4-3.
Di atas kertas, komposisi pemain Sriwijaya lebih mentereng dari PBR. Namun PBR lebih dulu berinisiatif mendikte permainan melalui Gavin Kwan Adsit, Ibrahim Conteh, Kim Jeffrey Kurniawan, dan Rahmad Hidayat.
Hasilnya, Kim Jeffrey dan kawan-kawan hampir mencetak gol lebih dulu di menit ketiga. Rahmad Hidayat memanfaatkan kesalahan kiper Sriwijaya, Dian Agus Prasetyo, dengan berusaha menyerobot bola di kotak penalti. Namun bola justru bergulir keluar lapangan.
The Boys Are Back terus berusaha menguasai lapangan tengah. Menit ke-19, Hanif Abdurauf membuat Dian Agus bekerja keras menjaga gawang Sriwijaya. Kiper asal Ponorogo, Jawa Timur, ini harus berakrobatik untuk menepis bola yang menukik ke arah gawangnya.
Namun PBR kelewat asyik menyerang, tapi melalaikan pertahanan. Penyerang Sriwijaya Osas Saha nyaris membobol gawang PBR di menit ke-21. Beruntung Bagas Adi berhasil menghalau bola sepakan Saha. Selamatlah gawang PBR yang dijaga Firmansyah.
Semenit berselang, Dolly Gultom nyaris membuat gol bunuh diri ke gawang PBR saat menghalau umpan Ferdinand Sinaga ke Anis Nabar. Bola hanya bergulir tipis ke sisi kiri gawang.
PBR akhirnya meraih keunggulan lebih dulu di menit ke-33. Memanfaatkan umpan terobosan Yongki Aribowo, Gavin melepas sepakan keras ke gawang Sriwijaya. Derasnya laju bola membuat Dian Agus gagal menghalau laju bola ke sisi kanan gawangnya.
Kebobolan lebih dulu membuat Sriwijaya meningkatkan tempo permainan. Mereka lebih gencar menyerang dan nyaris membuahkan gol di menit ke-38 melalui tendangan bebas Ferdinand Sinaga. Namun, Firmansyah tangkas menepis bola yang mengarah tepat ke gawangnya.
Tiga menit jelang babak pertama usai, Ibrahim Conteh menuntaskan skema kerja sama apik antara Rahmad Hidayat dan Kim Jeffrey dengan menyepak bola sekerasnya. Eh, bola masih menyipi ke sisi gawang Sriwijaya.
Sriwijaya mengubah komposisi tim di babak kedua. Zalnando dan Hapit Ibrahim ditarik. Benny Dolo memasukkan Rizky Dwi Ramadhana dan Fathul Rahman sebagai gantinya. Pergantian pemain ini tidak mengubah keadaan bagi Sriwijaya. Laskar Wong Kito tetap tertekan oleh permainan kolektif yang diperagakan tim asuhan Pieter Egge Huistra.
Tekanan PBR direspons Benny Dolo dengan kembali melakukan pergantian pemain di menit ke-58. Ferdinand Sinaga keluar, Asri Akbar masuk. Butuh waktu 13 menit bagi Sriwijaya untuk bisa menyamakan kedudukan. Anis Nabar menyelesaikan umpan Ikhsan Kurniawan melalui sepakan keras kaki kanannya di menit ke-71.
Sriwijaya balik mengambil inisiatif permainan setelah berhasil membalas gol PBR. Anak-anak Palembang lebih berani melancarkan serangan, tidak lagi menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik. Upaya ini hampir berbuah gol kedua bagi Sriwijaya di menit ke-80 bila saja Firmansyah gagal menepis bola sepakan Asri Akbar yang mengarah tepat ke gawangnya.
PBR mencoba membalas. Dibyo Previan mengancam gawang Sriwijaya. Namun sepakan jarak jauhnya melambung di atas mistar gawang kawalan Dian Agus. Dian kembali menggagalkan sundulan Dibyo di menit ke-87. Tapi PBR tidak mengendurkan tekanan hingga babak kedua berakhir. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti dan dimenangkan Sriwijaya.
Setiap grup hanya diambil dua tim teratas ditambah dengan dua tim peringkat ketiga di grup yang unggul jumlah gol. Di Grup A, dua tim yang pasti lolos adalah Arema Cronus dan Persija Jakarta.
ABDI PURMONO