TEMPO.CO, Jakarta - Berada di posisi terbawah klasemen Grup B Piala Jenderal Sudirman. Pelatih Bali United, Indra Sjafri, menilai hasil dari serangkaian pertandingan-pertandingan sebagai pelajaran berharga untuk membangun tim yang terbilang muda.
"Kami sudah menyelesaikan empat pertandingan. Hasilnya kami tidak lolos delapan besar. Tapi, banyak pelajaran. Ke depan kami akan bekerja lebih baik lagi. Tentu ada evaluasi bekerja selama satu tahun," katanya seusai pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 29 November 2015.
"Kami sudah melakukan hasil evaluasi. 12 pemain kontrak jangka panjang, 1 pemain 3 tahun, 8 pemain 1 tahun. Itu tanda serius kami membangun tim berjumlah 22 pemain," tambahnya.
Indra menjelaskan dua mantan pemain timnas U-19, Hansamu Yama dan Paulo Sitanggang, berstatus pinjaman yang telah memperkuat Bali United selama Piala Jenderal Sudirman.
"Mereka kontrak dengan Barito, kami akan kembalikan. Saya pinjam Hansamu dan Paulo agar diberi pengalaman bertanding yang lebih. Tidak tarkam-tarkaman. Saya hanya berniat eks pemain di U-19 yang pernah saya bina punya pengalaman lebih untuk bertanding, karena klubnya tidak eksis," ujarnya.
"Ini betul-betul pinjaman, dan niat saya memberi pengalaman kepada mereka berdua. Mereka 2017 terikat kontrak, tapi semua kemungkinan akan terjadi. Kami masih terbuka delapan slot pemain untuk kami rekrut," tambahnya.
Kendati berbeda dengan sebelumnya di turnamen Piala Presiden, Bali United berhasil lolos delapan besar. Namun, dengan gagalnya Bali United lolos delapan besar di Piala Jenderal Sudirman. Indra enggan menilai kualitasnya para pemain asuhannya menurun.
"Kalau dari hasil iya, sebelumnya (Piala Presiden) delapan besar, sekarang enggak masuk delapan besar. Tapi secara kualitas apakah menurun. Saya belum evaluasi atau men-judgement pemain kami menurun," tuturnya.
BRAM SETIAWAN