TEMPO.CO, Lamongan - Sebanyak 28 pemain Persela Lamongan, Jawa Timur, kembali menganggur setelah tersingkir dari delapan besar Piala Jenderal Sudirman 2015. Manajemen Laskar Joko Tingkir—sebutan Persela—tengah mengevaluasi para pemainnya, termasuk tiga pemain asing yang berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Manajer Persela Lamongan Yunan Ahmadi mengatakan, untuk sementara para pemainnya diistirahatkan. Istirahat, termasuk juga bermain di turnamen dan latihan yang biasanya dijadwalkan dua-tiga kali dalam satu pekan. Pihak manajemen akan memanggil kembali jika ada kompetisi. “Bukan bubar, tapi istirahat dahulu,” ujarnya pada Tempo Senin, 30 November 2015.
Menurut Yunan, untuk tiga pemain asing juga berstatus sama. Mereka diistirahatkan dan sewaktu-waktu bisa dipanggil kembali jika ada kompetisi. Namun ada satu pemain asal Korea Selatan, Kim Dong Chan, yang dianggap tidak masuk kualifikasi pemain Persela. Sedangkan dua pemain asing lainnya, yaitu Emile Mbamba dan Kristian Ademund, kemungkinan masih dipertahankan.
Menurut Yunan, berdasarkan keterangan pelatih, kemampuan Kim Dong Chan masih di bawah keinginan pelatih. Dengan alasan itu, manajemen mencoret pemain asal Korea Selatan itu. Sementara itu, untuk pemain lokal seperti Zaenal Arifin, Zaenal Haq, Edy Gunawan, dan Taufik Kasrun, Bijahil Chalwa, serta belasan pemain lokal lainnya, "Kami evaluasi total pemainnya," ujarnya.
Sebagian besar pemain Persela berasal dari Lamongan dan sekitarnya. Salah satunya adalah kiper Choirul Huda. Sehari-hari, ia bekerja sebagai pegawai negeri sipil di pemerintahan Lamongan. Selain itu, ada Bijahil Chalwa yang berasal dari Bojonegoro.
Meski akhirnya gagal lolos babak 8 besar, pelatih Persela Didik Ludianto mengatakan bangga terhadap pemainnya. Ia tidak menyalahkan mereka yang kalah dalam empat pertandingan. Sebab, kata dia, untuk bisa tampil bagus harus latihan intens dan terjadwal sehingga bisa lebih berkembang. "Kami kurang beruntung saja, kalah empat kali," ujarnya.
Didik kemudian mencontohkan, saat bermain melawan Persib Bandung dengan skor 2-3 untuk kemenangan lawan. Kemudian saat Persela melawan Surabaya United meski kalah dengan skor 3-4, permainan para pemainnya cukup bagus. Termasuk spirit Laskar Joko Tingkir yang bisa mengimbangi permainan lawan yang didominasi anak-anak muda. “Kami berharap muncul pemain U-21 Persela mengisi di line up ke depannya,” imbuh pelatih asal Desa Pacul, Kabupaten Bojonegoro ini.
SUJATMIKO