TEMPO.CO, Jakarta - CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani akhirnya angkat bicara soal tuduhan PSSI melalui anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto, yang menyebut adanya pengaturan skor alias match fixing dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman.
"Saya minta kepada siapa pun yang mengeluarkan isu tersebut silakan memproses secara hukum kepada polisi supaya kami yang dituduh bisa menjawab hak kami," katanya saat jumpa wartawan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin, 30 November 2015.
Hasani mengatakan dia siap menanggapi tuduhan adanya match fixing itu. "Saya katakan, kalau memang ada bukti, tolong proses ke pengadilan atau kepolisian. Saya pribadi siap meladeni tuduhan itu," ujarnya.
Menurut dia, tuduhan itu muncul setelah komite wasit Piala Jenderal Sudirman pada 21 November 2015 memindahtugaskan inspektur pertandingan Jimmy Napitupulu, wasit Najamudin Aspiran, wasit Novari Ikhsan, dan asisten wasit Juneidi ke daerah masing-masing.
"Impact pengembalian keputusan itu maka terjadilah reaksi yang mungkin Saudara-saudara terima copy rilis dari pihak mereka," tuturnya. Hasani menjelaskan, alasan memindahtugaskan empat perangkat pertandingan itu adalah komite wasit menilai mereka tidak cakap.
"Tolong kepada Saudara Haryo tolong cepat diproses tuduhan itu karena ini menyangkut nama besar Jenderal Sudirman, Panglima TNI, dan semua yang terlibat dalam kepanitiaan. Kalau ada bukti, mari kita bongkar bersama-sama. Saya tidak mau defensif karena mungkin saja di antara panitia ada yang berbuat," ucap Hasani.
Baca: Piala Jenderal Sudirman, Ini Tim yang Lolos ke Babak 8 Besar
NUR HADI