TEMPO.CO, Makassar - Sejumlah bekas pemain PSM Makassar mengaku miris melihat nasib skuad Juku Eja yang gagal di dua turnamen, yaitu Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Karena itu, mereka sangat mendukung bila Direktur Klub PSM, Sumirlan, mengundurkan diri.
"Jika ingin tim PSM kembali disegani, harus evaluasi total. Dan Direktur Klub harus legowo mundur dari jabatannya," kata bek PSM di era 1980-an, Taufik Cris Nyimpo, Rabu, 2 Desember 2015.
Cris menilai Direktur Klub PSM saat ini tak pernah memberikan prestasi bagi tim. Menurut dia, Sumirlan terlalu otoriter. Sumirlan yang menentukan semuanya, dari pemain hingga pelatih. “Memang dia harus tinggalkan PSM, kapan dia ada, pasti tak berkembang karena pilih pemain dan pelatih sendiri. Saya kritik karena saya cinta dengan PSM,” katanya.
Dia menegaskan, PSM bukan lagi tim amatir, sehingga tugas kepengurusan harus diperjelas secara rinci. “Begitu juga soal pelatih profesional, harus jelas, dan kualitas pemainnya bagaimana,” ujarnya.
Cris menyarankan kepada pengurus PSM, jika ingin membangun tim yang kuat, pelatih harus didatangkan terlebih dulu. Kemudian, pelatih memilih atau memoles pemain terbaik yang akan memperkuat tim.
Hal senada diungkapkan Faisal Maricar, yang juga mantan pemain PSM. Dia menuturkan Direktur Klub harus mundur karena selama dia memegang kendali, para pemain yang didatangkan tidak berkualitas. “Pemain asing yang didatangkan saja kedaluwarsa, bagaimana bisa maju,” kata Faisal.
Faisal menjelaskan, jika ingin menjadikan PSM disegani seperti dulu, manajemen harus memilih pemain yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan tim. “Dulu kami begitu kompak. Misalnya, tim kekurangan pemain lini depan, pelatih, dan pengurus kompak mencari siapa yang tepat. Jangan asal ambil pemain,” tuturnya.
Direktur Klub PSM, Sumirlan, mengaku tak bisa membawa skuad Juku Eja berprestasi di dua turnamen tersebut. Karena itu, dia siap mundur sebagai bentuk pertanggungjawabannya. “Memang saya telah gagal, jadi harus mengundurkan diri,” katanya.
Dia meminta maaf kepada seluruh suporter dan penggemar sepak bola karena tak bisa membawa PSM menjadi yang terbaik. “Saya minta maaf kepada semuanya karena tak bisa membawa PSM juara,” ujar Sumirlan.
DIDIT HARIYADI