TEMPO.CO, Jakarta - Firman Utina memilih menolak sodoran kontrak baru selama tiga bulan yang diberikan Persib Bandung. Gelandang itu memilih mundur meski belum memiliki tawaran dari klub lain.
Firman menilai manajemen terlalu memberatkan pemain dengan pasal-pasal yang tertera dalam kontrak. Menurutnya, dari segi finansial pemain sangat dirugikan dengan klausul tersebut.
Sebab, menurut Firman, keuntungan dari sponsor yang didapat manajemen tidak sampai ke saku pemain. Sedangkan Firman dan kawan-kawan tidak diperbolehkan mencari pemasukan dari brand lain. Padahal untuk nilai kontrak yang diberikan, dia mengaku sama sekali tidak keberatan.
“Yang saya mau kemukakan dari tim dari PT PBB harus saling menghargai kepada kami selaku pemain di lapangan. Saya tahu bahwa ada keuntungan di sana bukan untuk kami sebagai pelaku dan hanya pemasukan yang mereka (manajemen) dapat,” ungkap Firman seperti dikutip situs bobotoh Persib, Simamaung, Kamis.
Ia menilai, kontrak itu terkesan merugikan pemain. “Pemain dapat apa? Seharusnya setelah 3 tahun itu harus ada komunikasi 2 arah. Yang dimaksud adalah pasal yang memberatkan kami tidak bisa berhubungan dengan produk lain. Kalau soal nilai kita tidak ada masalah,” lanjutnya.
Menurutnya, pasukan Maung Bandung perlu mencari alternatif sumber pendapatan ketika gaji mereka hanya dibayar sebanyak 35 persen. Sehingga larangan dalam kontrak itu disebut Firman tidak manusiawi lantaran dia perlu mencari pundi-pundi rupiah demi menghidupi keluarga. Skuad yang ada saat ini sendiri, menurut Firman, mayoritas sudah 3 tahun bersama dan sudah sepantasnya manajemen memberikan kepercayaan kepada pemain.
“Sekarang saya tanya apakah gaji yang dikasih bisa memenuhi kebutuhan pemain? Saya pikir kita itu harus cari job di luar. Harus lebih memanusiakan manusia-lah, dalam arti harus saling menghargai karena kita bukan pemain yang baru kemarin ke Persib sehingga manajemen tidak percaya. Dan mungkin bagi mereka kita tidak memberikan gelar apa-apa,” ungkapnya.
Baginya, setiap pemain kini wajib mengikuti semua instruksi dari sponsor yang brand mereka dipromosikan oleh Persib. Namun pemain yang menjadi model dari iklan tersebut tidak mendapat persentase dari manajemen yang mendapat keuntungan. Menurutnya, kebijakan itu sangat merugikan lantaran setiap pekerjaan harus diganjar dengan hal setimpal yang dalam hal ini adalah uang.
“Kita harus foto di produk Persib yang tertera di pasal itu, nah di situ tidak ada kompensasi," kata Firman. "Bayangkan saya dari Tanggerang datang ke sini pemotretan terus cuma say hello dan terima kasih. Apa yang didapat istri di rumah, sedangkan suami keluar itu cari nafkah.”
Ia juga menyayangkan adanya pasal yang menegaskan pemain juga tidak boleh berbicara kepada media terkait dengan ketidaknyamanan mereka di tim. “Mereka yang sudah tanda tangan otomatis jaga jarak (dengan media) karena yang tertera di kontrak itu bahwa pemain bilamana ada masalah harus berbicara dengan manajemen,” ujar Firman.
Baca: Persib Ditinggal Firman dan 3 Bintang Lain, Apa Kata Umuh?
SIMAMAUNG | NS