TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United akan menjamu West Ham United dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Sabtu malam. Jelang laga ini muncul kabar tak sedap: tidak ada lagi kebahagiaan di klub itu. Kabar ini diungkapkan seorang sumber internal di Old Trafford—markas Manchester United—kepada harian Sportsmail.
"Tidak ada lagi kegembiraan dan canda-tawa di tim. Anda bisa melihat itu melalui bahasa tubuh mereka," kata sumber tersebut seperti dikutip dari Sportsmail, Jumat.
Sportsmail, tentu saja, tak menyebutkan siapa sumber tersebut. Namun sangat mungkin sumber tersebut adalah salah satu pemain Manchester United.
The Red Devils—julukan Manchester United—saat ini menempati peringkat ketiga klasemen Liga Primer Inggris. Mereka hanya tertinggal satu poin di bawah Manchester City yang menguasai puncak klasemen.
Dilihat dari sisi ini, seharusnya para pemain Manchester United berbahagia. Namun ternyata kebahagiaan tak hanya ditentukan lewat posisi mereka di klasemen.
Ada hal lain yang ternyata jauh lebih berpengaruh, yakni kebebasan. Inilah yang hilang dari para pemain Manchester Unteid sejak mereka dilatih Louis van Gaal.
"Saat dilatih Sir Alex Ferguson, setiap pemain punya ruang untuk berkreasi di lapangan. Kini mereka kehilangan hal itu," kata bekas asisten pelatih Manchester United, Rene Meulensteen.
Tak mengherankan jika permainan Manchester United kini membosankan. Legenda mereka, Paul Scholes, bahkan menyatakan tak akan berbahagia jika masih bermain di sana.
Sebab, selain tak lagi bisa berkreasi di lapangan, para pemain kini kehilangan banyak waktu luang lantaran padatnya jadwal pertemuan yang disusun Van Gaal.
Situs Daily Mail menyebutkan para pemain diwajibkan menghadiri beberapa pertemuan sebelum dan setelah pertandingan. Satu pertemuan sering berlangsung berjam-jam.
"Pada masa Sir Alex Ferguson, para pemain sudah bebas setelah makan malam. Kini mereka baru bisa pergi ke tempat tidur setelah pukul 22.00," demikian laporan Daily Mail.
Selanjutnya: Jadwal padat bikin mood pemain MU berantakan