TEMPO.CO, Jakarta - Seusai ditinggal banyak pemain inti yang memilih hengkang dari Persib Bandung, kini skuad asuhan pelatih, Djadjang Nurdjaman, tengah memasukkan beberapa penggawa muda dari diklat Persib U-21 guna menambal kepincangan skuad berjuluk Pangeran Biru itu.
Di antara pemain binaan Persib yang kini ikut meramaikan kursi pemain senior, yakni Gian Zola dan Febri Haryadi, yang diikutsertakan Djadjang kala melakoni laga penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman 2015. Tak hanya itu, kini Persib diperkuat pemain binaan Diklat Persib U-21 lainnya, yakni Ari Ahmad, yang kini naik kasta menuju tim senior Persib.
Berposisi sebagai center bek, pemain yang satu ini memang cukup cekatan dalam menjaga pertahanan lini belakang kala memperkuat Diklat Persib. Mungkin hal itu yang menjadi pertimbangan Djadjang untuk merekrut Ari.
Ari mengaku senang bisa promosi menuju tim senior Persib, lantaran hal itu merupakan impian terbesarnya dalam menggeluti dunia sepak bola.
"Tentunya bangga, karena kemaren sudah duluan Bow (Febri) sama Zola sudah bergabung di Surabaya, sebetulnya kemaren sudah didaftarin pas di Surabaya, tapi karena kuota jadi tidak berangkat," ujar Ari setelah mengikuti latihan perdana Persib di lapangan Ciujung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Senin, 7 Desember 2015.
Rencananya, skuad Pangeran Biru bakal melakoni laga uji coba di Kuningan pada pertengahan Desember 2015. Ari mengaku sangat termotivasi untuk dimainkan Djadjang dalam laga itu. Pasalnya, selain menambah jam terbang uji coba itu pun dirasa penting agar dirinya bisa lebih kompak dalam menjaga ritme permainan bersama skuad Persib lainnya.
"Optimistis bisa dimainkan sama pelatih, yang pasti terus belajar dan berusaha memberikan yang terbaik saja buat tim," ujar pemain yang sengaja diplot menggantikan posisi yang ditinggalkan Achmad Juprianto itu.
Disinggung terkait dengan kondisi Maung Bandung--julukan Persib, yang kini loyo ditinggal banyak pemain intinya, pemain kelahiran Garut, 17 Februari 1995 itu mengaku sedikit kecewa tapi tetap menghargai keputusan para seniornya itu.
"Sangat disayangkan, karena mereka menjadi panutan saya, tapi itu keputusan mereka juga, saya menghargainya dan mereka banyak memberi masukan buat saya selama ini, mereka menjadi panutan juga buat saya," kata Ari.
AMINUDIN A.S.