TEMPO.CO, Bandung - Mantan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku kecewa terhadap kondisi skuad berjulukan Maung Bandung itu yang kini semakin semrawut lantaran ditinggalkan banyak pemain inti setelah berakhirnya perjalanan Persib dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015.
Menurut Umuh, perginya beberapa pemain pilar Persib merupakan imbas kisruh persepakbolaan nasional. Lantaran tidak menentu kapan bergulirnya kompetisi liga Indonesia, akhirnya beberapa pemain Persib pun memilih hengkang.
"Paling terpukul karena sekarang tidak jelas pertandingannya (liga) ini. Tapi, kalau misalnya pertandingannya jelas, orang mau kabur kan saya bisa pegang," katanya di Bandung, Selasa, 8 Desember 2015.
Jika saja sepak bola nasional dalam kondisi normal, ucap dia, niscaya Maung Bandung tidak akan kehilangan punggawanya. Pasalnya, kalau tidak kisruh seperti saat ini, ia siap pasang badan untuk membujuk Firman Utina cs tidak gegabah dalam menentukan sikap. Kadang Umuh berani merogoh kocek dari uangnya sendiri untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keluhan pemain yang meminta gajinya dinaikkan.
"Kalau sekarang saya keluarin uang juga buat apa ya? Kecuali kalau ada kompetisi, kan saya masih megang, uang masih bisa dicari, tapi apa persahabatan, kenikmatan, kegembiraan tempat hiburan saya, setelah begini saya mulai bimbang dan bingung mau ke mana ini," ujarnya.
Namun Umuh tetap merasa yakin Persib bisa melewati masa kritisnya ini. "Pokoknya Persib jangan sampai bangkrut, harus dan pasti ada yang merangkul lagi agar Persib bisa bangkit," tutur Umuh, yang kini menjabat Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Sebelumnya, Umuh menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya selaku Manajer Persib Bandung setelah perjuangan Persib dalam turnamen Piala Presiden 2015 berakhir. Namun, lantaran ketulusannya dalam memajukan tim kebanggan warga Jawa Barat itu, seolah nama Umuh Muchtar memang identik dengan Persib Bandung, meski kini ia tidak menduduki kursi manajer lagi.
AMINUDIN AS