TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea lolos ke babak 16 besar Liga Champions setelah mengalahkan FC Porto 2-0 dalam pertandingan babak grup Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, Kamis dinihari, 10 Desember 2015. Dalam pertandingan itu, Diego Costa diberi kesempatan masuk dalam starting eleven, dan dia tidak menyia-nyiakan momen tersebut.
Berdasarkan laporan BBC, Diego Costa tampil getol. Pergerakannya menciptakan ruang bagi rekan-rekan setimnya. Dialah yang berjasa dalam gol pertama Chelsea yang tercipta melalui bunuh diri pemain belakang FC Porto, Marcano Sierra. Tendangan Costa diselamatkan kiper FC Porto, Iker Casillas, tapi memantul ke kaki Sierra dan masuk ke gawang.
Untuk gol kedua, Costa juga berperan. Dia mengamankan bola hingga Eden Hazard bisa bergerak masuk. Costa memberi bola itu kepada Hazard, yang kemudian memberi umpan terobosan ke Willian. Pemain Brasil itu kemudian berhasil menyarangkan bola ke gawang Iker Casillas.
Saat ditarik keluar pada menit ke-86, Costa mendapat standing ovation dari fan Chelsea. Manajernya, Jose Mourinho, pun memberi sambutan hangat. Padahal Diego Costa sempat terlibat insiden dengan Mourinho dalam pertandingan Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur. Saat itu, lantaran kesal tidak dimainkan, Costa melempar rompi pemain cadangan ke arah Mourinho yang sedang duduk.
Sebelum laga melawan Tottenham, Diego Costa juga tidak menjadi starter saat Chelsea melawan Bournemouth. Dia baru bermain pada babak kedua.
Costa pun menyatakan insiden rompi pemain cadangan itu adalah masa lalu. “Saya membuat kesalahan, tapi relasi saya dengan Jose Mourinho luar biasa. Kami sangat akrab,” ujarnya. “Ada beberapa hal yang harus Anda kendalikan—soal rompi itu adalah impuls.”
BBC | GOAL | GADI MAKITAN