Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisakah Guardiola Berhasil di Inggris? Begini Analisisnya  

Editor

Febriyan

image-gnews
Pep Guardiola.   REUTERS/Eddie Keogh
Pep Guardiola. REUTERS/Eddie Keogh
Iklan

TEMPO.COJakarta - Rumor perpindahan Josep Guardiola ke Liga Inggris terus digaungkan oleh media-media di negeri Ratu Elizabeth. Manchester City, Manchester United, Chelsea, serta Arsenal menjadi empat tim yang disebut tertarik menggunakan jasa manajer asal Spanyol itu.

Guardiola memulai kariernya sejak 2007 lalu ketika dia menangani Barcelona B. Setahun bersama tim kelas dua Barcelona itu, dia lompat ke tim senior. Pencapaiannya di tahun pertama sangat fantastis. Dia langsung mempersembahkan tiga gelar bagi Blaugrana tahun itu, yakni Liga Champions, Liga Spanyol, dan Copa del Rey. 

Empat tahun bersama Barcelona, Guardiola mampu mempersembahkan 14 gelar juara. Tiga gelar juara Liga Spanyol, 2 juara Liga Champions, 2 Copa del Rey, 2 Piala Super Eropa, 3 Piala Super Spayol, serta 2 gelar Piala Dunia Antarklub.

Memutuskan mundur dari Barcelona pada 2012, Guardiola sempat rehat selama setahun sebelum akhirnya berlabuh ke tim Jerman Bayern Muenchen pada 2013. Kariernya di Muenchen memang tak secemerlang seperti saat dia masih menangani Barcelona. Dia hanya berhasil menambahkan lima piala ke lemari The Bavarians selama dua tahun belakangan: 2 gelar liga Jerman, 1 gelar Piala Jerman, 1 gelar Super Eropa, serta 1 gelar Piala Dunia Antarklub. 

Meskipun gagal membawa Bayern menjadi juara Liga Champions, nama Guardiola menjadi daya tarik tersendiri di daratan Inggris. Guardiola memiliki statistik kemenangan paling besar di antara manajer-manajer terbaik yang ada di dunia saat ini. Pria yang mengantongi lisensi kepelatihan UEFA Pro ini mampu memenangkan 74,3 persen laga sepanjang kariernya sebagai manajer. Angka ini jauh di atas Jose Mourinho yang hanya 65,3 persen atau pelatih kawakan Carlo Ancelotti yang hanya 59,8 persen.

Keberhasilan Guardiola itu tak lepas dari ramuan tiki-taka yang selalu diterapkannya di mana pun dia berada. Sepak bola indah ini mengandalkan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki serta pergerakan para pemainnya sepanjang 90 menit. Kekuatan fisik, akurasi umpan, serta kekompakan tim menjadi kunci keberhasilan tiki-taka ala Guardiola. 

Di Liga Inggris, strategi "mirip" tiki-taka dianut oleh Arsene Wenger, terutama ketika musim 2003-2004. Trio Thierry Henry, Robert Pires, dan Patrick Viera memperagakan aliran bola cepat dari kaki ke kaki layaknya filosofi “I get the ball, I pass the ball”, seperti yang dimainkan Pep. Hasilnya, Arsenal menjadi juara Liga Inggris tanpa terkalahkan saat itu.

Namun ramuan tiki-taka tampaknya tak lagi ampuh di Liga Inggris. Buktinya Arsenal tak pernah lagi menjadi juara Liga Inggris sejak 2004 silam. Tim-tim yang menjadi pemenang di Liga Inggris sejak saat itu adalah tim yang memiliki filosofi pragmatis. 

"Tak penting bermain indah, yang penting menang," begitu filosofi permainan mayoritas klub Liga Inggris saat ini. Tackle keras, umpan lambung cepat ke depan, dan pemain yang mampu berlari layaknya sebuah mobil sport adalah kunci kemenangan di Inggris saat ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lihat saja bagaimana kejayaan Chelsea dibangun di era Jose Mourinho, keberhasilan City menjadi juara Liga Inggris, dan keberhasilan Ferguson di akhir masa baktinya di Manchester United. Ketiga klub yang merajai Inggris dalam satu dekade belakangan ini selalu menggunakan filosofi seperti itu. Tak heran Liverpool di era Rafael Benitez gagal menjadi juara Liga Inggris, tapi menjadi juara Liga Champions pada 2004-2005.

Lantas, akankah Guardiola dengan filosofinya berhasil di Liga Inggris? Melihat catatan pertemuannya dengan klub Liga Inggris, mungkin saja dia akan berhasil atau mungkin juga tidak. Sepanjang karier melatihnya, Guardiola baru bertemu 21 kali dengan tim asal Liga Inggris. Itu pun hanya 4 tim, yaitu Arsenal, Chelsea, Manchester City, dan Manchester United.

Dari 21 kali pertemuan itu, Guardiola hanya mampu memenangkan 10 pertandingan saja dan kalah 5 kali, sisa 6 pertandingan lainnya berakhir dengan seri. Catatan terbaik Guardiola adalah kala bertemu Arsenal dan Manchester United. 

Melawan Arsenal, Guardiola mampu membawa tim yang ditanganinya 4 kali menang dan 2 kali kalah serta 2 kali seri. Sedangkan melawan Manchester United, Guardiola belum pernah sekalipun kalah dengan catatan 3 kali menang dan 1 kali seri. Ketika melawan Chelsea dan Manchester City, Guardiola memiliki catatan yang seimbang. Melawan Chelsea, tim asuhan pria berkepala plontos itu hanya 1 kali menang, 1 kali seri, dan 3 kali menang. Sedangkan melawan Manchester City, Guardiola berhasil 2 kali menang dan 2 kali kalah. 

Namun semua pertemuan itu terjadi di Liga Champions. Dalam pertandingan-pertandingan itu, Guardiola lebih diuntungkan. Timnya jauh lebih segar karena jadwal kompetisi tidak sepadat tim-tim di Liga Inggris. 

Tantangan bagi manajer di Liga Inggris tak hanya bagaimana meramu permainan sesuai filosofi yang diinginkannya, tetapi juga bagaimana manajer harus menyesuaikan taktiknya dengan kondisi fisik dan cedera pemain yang menerpa. Tentu saja hal itu bukan perkara mudah. Banyak manajer cemerlang yang kemudian angkat koper dengan tangan hampa di tanah Britania. Apakah Guardiola akan menjadi salah satunya? Menarik untuk kita ikuti sepak terjang Guardiola jika benar musim depan dia akan berlabuh ke Inggris.

FEBRIYAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

8 jam lalu

Pemain Arsenal Gabriel melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, 20 Januari 2024. Arsenal berhasil gilas tamunya Crystal Palace dengan skor 5-0. Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

Simak kabar kedua tim menjelang derby London Arsenal vs Chelsea di Liga Inggris, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan.


Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

1 hari lalu

Logo Liga Inggris.
Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

Arsenal dan Liverpool bersaing ketat di posisi dua besar klasemen Liga Inggris setelah kembali ke jalur kemenangan pada pekan ke-34.


Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

1 hari lalu

Pemain Liverpool melakukan selebrasi. REUTERS/Molly Darlington
Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

Liverpool kembali ke jalur kemenangan setelah menaklukkan Fulham dengan skor 3-1 pada pekan ke-34 Liga Inggris.


Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

2 hari lalu

Pelatih Manchester United Erik ten Hag. REUTERS
Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

Menjelang laga semifinal Manchester United melawan Coventry City di semifinal Piala FA, Erik ten Hag mengungkapkan pengakuan mengejutkan.


Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

2 hari lalu

Kobbie Mainoo dari Manchester United merayakan gol kedua mereka bersama Diogo Dalot dan Casemiro dalam pertandingan Liga Premier Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Manchester, Inggris, 7 April 2024. REUTERS/Carl Recine
Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

Pemenang duel Coventry City vs Manchester United ini akan berhadapan dengan Manchester City yang sudah memastikan lolos final Piala FA.


Diwawancarai Gary Lineker setelah Manchester City Lolos ke Final Piala FA, Guardiola Ngomel Panjang Lebar

2 hari lalu

Pelatih Manchester City Pep Guardiola. REUTERS/Carl Recine
Diwawancarai Gary Lineker setelah Manchester City Lolos ke Final Piala FA, Guardiola Ngomel Panjang Lebar

Manchester City lolos ke final Piala FA setelah mengalahkan Chelsea 1-0 di Wembley, Pep Guardiola mengomel panjang lebar soal pengaturan jadwal.


Arsenal Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris usai Kalahkan Wolves 2-0, Apa Kata Mikel Arteta?

2 hari lalu

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. | REUTERS/Andrew Boyers.
Arsenal Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris usai Kalahkan Wolves 2-0, Apa Kata Mikel Arteta?

Arsenal merebut puncak klasemen Liga Inggris setelah menang 2-0 di markas Wolves. Simak komentar Mikel Arteta seusai laga.


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan ke-33: Arsenal Kalahkan Wolves 2-0 dan Berhasil Kudeta Man City

2 hari lalu

Pemain Arsenal, Martin Odegaard melakukan selebrasi. Reuters/Andrew Boyers
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan ke-33: Arsenal Kalahkan Wolves 2-0 dan Berhasil Kudeta Man City

Gol-gol dari Leandro Trossard dan Martin Odegaard memberikan Arsenal kemenangan 2-0 di kandang Wolves pada pekan ke-33 Liga Inggris.


Manchester City Lolos ke Final Piala FA dengan Singkirkan Chelsea, Menang 1-0 Berkat Gol Bernardo Silva

2 hari lalu

Pemain Manchester City Bernardo Silva. REUTERS/Molly Darlington
Manchester City Lolos ke Final Piala FA dengan Singkirkan Chelsea, Menang 1-0 Berkat Gol Bernardo Silva

Gol tunggal Bernardo Silva membawa Manchester City mengalahkan Chelsea 1-0 pada semifinal Piala FA.


Jadwal Fulham vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34, Klopp Yakin Peluang Juara Masih Ada

2 hari lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Jadwal Fulham vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34, Klopp Yakin Peluang Juara Masih Ada

Jadwal Fulham vs Liverpool akan hadir pada pekan ke-34 Liga Inggris. Klopp masih yakin akan juara.