Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelatih PS TNI Buka-bukaan (4): Peran Pemain Timnas Itu...

image-gnews
Pelatih PS TNI, Suharto AD. (Antara)
Pelatih PS TNI, Suharto AD. (Antara)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PS TNI sempat membuat kejutan di babak penyisihan grup Piala Jenderal Sudiraman. Mereka tampil memukau tan tak terkalahkan. Mereka juga melaju ke babak 8 besar sebagai juara grup, sedangkan juara Piala Presiden Persib Bandung yang ada di grup sama justru tersingkir. Sayang kejutan itu berlangsung singkat. Di babak delapan besar mereka dua kali kalah beruntun, sehingga hampir pasti tersingkir, meski masih  akan melawan Mitra Kukar, hari Ahad ini.

Meski kejutan mereka hanya sesaat, tapi kehadiran PS TNI ini menjadi fenomena tersendiri di kancah sepak bola nasional yang kini sedang merena bahkan dikenai sanksi badan sepak bola dunia (FIFA). Untuk menggali lebih lanjut tentang seluk beluk tim ini, pada minggu ini, di Solo, kami mewancarai pelatih tim itu, Suharto AD, tentara berpangkat Pelda yang sebelumnya juga melatih PSMS Medan. Berikut petikannya, yang merupakan bagian empat dari serangkaian tulisan:

Bagaimana komposisi tim saat ini? Berapa tentara, berapa yang bukan?

PS TNI yang sekarang ini kita kan membaur dengan masyarakat umum atau sipil. Dan masyarakat sipil ini yang kebetulan kemarin ikut Piala Kemerdekaan, ikut tim PSMS. Sebagian adalah prajurit TNI. Ada 15 pemain dari TNI dan dari sipil ada 8. Ada dari klub PSMS yang kita mainkan.

Yang masuk dari timnas?

Yang kemarin masuk ada 6 orang. Ke PS TNI sekarang itu 6 orang.

Masih ada pemain non-TNI yang belum mendaftar jadi TNI di PS TNI?

Di PS TNI ini ada 8 masyarakat sipil yang belum masuk TNI. Mungkin usianya sudah lewat, ya tidak bisa juga (jadi TNI). Usia minimal (mendaftar TNI) itu 18 tahun, maksimal 22 tahun. Ada satu pemain (dari sipil), Tri Hardiansyah, usianya 22 tahun. Kemungkinan kalau cukup usianya bisa (masuk TNI). Yang lain usianya sudah lewat.

Nasib 8 pemain sipil itu kalau masih mau ikut PS TNI, tapi PS TNI tidak berlanjut?

Mereka (8 pemain sipil) itu pemain tim PSMS. Jadi mereka kembali ke PSMS. Termasuk pemain PS TNI ini yang ditarik dari PSMS akan kembali ke PSMS lagi. Yang sampeyan bilang itu tadi. PS TNI ini pemainnya pemain PSMS juga. Pemain PSMS itu ya pemain PS TNI. Jadi Pemain PS TNI itu ada 15. Ini pemain PSMS lho, pemain PS TNI ini. pemain PSMS-nya ada 8. Digabung (15 pemain PS TNI) jadi 23. 23 ini pemain PSMS juga. Yang ada di tim ini semuanya (dari) PSMS juga.

Bagaimana komposisi di lapangan, antara pemain TNI dan sipil?

(Dari pemain) TNI itu ada yang main 7 (orang), yang sipilnya 4 (orang). Kadang-kadang lihat situasi. Kadang-kadang (porsinya antara pemain TNI dan sipil) bisa 5 - 6. Kita lihat lawan. Kita tidak utamakan (apakah pemain TNI atau sipil) yang menyerang. Yang penting lihat situasi lawan bagaimana. Kita akan posisikan pemainnya ini, ini.

Apakah pemain timnas yang jadi tentara harus tetap di tim PS TNI?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama kita tidak membutuhkan di dalam PS TNI ini, jika PS TNI tidak ikut kompetisi profesional, mereka diberikan kesempatan. Tapi jika TNI butuh, klub itu juga harus legowo. Bahasanya anak itu masih dibutuhkan, entah berapa hari, mungkin ada kegiatan, dia harus operasi atau apa. Karir mereka itu selalu dipikirkan dan diberi kesempatan. Selama TNI belum membutuhkan, mereka diberi kesempatan.

Pemain yang digembleng PS TNI bisa diambil tim lain?

Ya bisa seperti itu. Kita sifatnya dia mau kemana-mana itu kita serahkan pada pimpinan. Kalau kita masih butuh, kemungkinan (pemain itu) masih di dalam tubuh TNI. Kalau mungkin tim PS TNI sudah mumpuni semua untuk tim ini satu, mungkin masih dipertimbangkan lagi. Karena kita sekarang ke depannya kita juga mencari pemain-pemain yang punya kemampuan, karirnya itu diberi kesempatan oleh pimpinan untuk menjadi anggota TNI dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi juga. Jadi tidak asal masuk. Ada persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan.

Masuknya lewat Secaba khusus prajurit karier. Kalau dia pemain sepak bola, nanti ada tim bola TNI. Harus memenuhi syarat. Kesehatan harus, jelas. Kemampuan fisik, mental ideologinya, psikotesnya, semua dites.

Pemain profesional yang diterima menjadi TNI apakah juga wajib ikut latihan militer, seperti menembak dan lain-lain?

Tetap ada. Namanya prajurit. Jadi mereka ada latihan permildas, peraturan militer dasar, seperti penghormatan, baris berbaris, menembak. Permildas itu wajib, (prajurit) harus tahu. Pemain TNI (di PS TNI) permildas harus tahu. Ya, sudah (dilatih). Kalau pemain yang non TNI tidak. Yang non TNI hanya berlatih bola saja. Kalau pemain yang TNI harus mengikuti pendidikan TNI.

Kalau pemain non TNI mau bermain di tim lain dengan gaji tinggi) kita bisa, boleh. Mereka tidak harus terpaku di PS TNI. Karena mereka non TNI. Saya rasa untuk pemilihan (klub di luar PS TNI) itu tergantung anaknya sendiri karena dia punya pilihan dan masa depan sendiri. Untuk yang non TNI bebas memilih, tidak ditentukan.

Untuk pemain profesional dan timnas apakah tiap kali mau memilih tim mereka harus menunggu instruksi dari TNI?

Kita berikan gambaran untuk pemain non-TNI, gambaran untuk mereka bermain dengan semangat  juang tinggi, dengan karakter, tidak mau kalah, ini kan bisa dilihat oleh pelatih-pelatih dari luar tim PS TNI. Jadi peluang itu kemungkinan mereka bisa dikontrak klub-klub lain yang levelnya lebih tinggi. Ini peluang, kesempatan. Pelatih melihat itu pemain semangatnya luar biasa, kualitas tekniknya juga bagus. Nah, saya selalu beri masukan seperti itu supaya ke depan mereka bisa lebih maju lagi.

Baca:
Wawancara Pelatih PS TNI Bag 1: Gaya dan riwayat tim
Wawancara Pelatih PS TNI Bag 2: Kejutan dan pola latihan
Wawancara pelatih PS TNI bag 3: Soal reinkarnasi PSMS dan Instruksi TNI
Wawancara pelatih PS TNI bag 5: Masa Depan Tim

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalankan Nazar, Yanto Basna Sumbang Alfin dan Ruben

31 Januari 2016

Pemain Mitra Kukar Basna berhasil mencetak gol ke gawang Semen Padang dalam adu pinlati saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B antara Mitra Kukar melawan Semen Padang dalam Indonesian Championship Jenderal Sudirman Cup 2015 di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 23 November 2015. Mitra Kukar berhasil mengalahkan Semen Padang lewat adu pinalti dengan skor 5-4. TEMPO/Johannes P. Christo
Jalankan Nazar, Yanto Basna Sumbang Alfin dan Ruben

Sebagai pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman, Rudolof Yanto Basna mendapatkan hadiah Rp 100 juta.


Juarai Piala Sudirman, Skuad Mitra Kukar Banjir Bonus

31 Januari 2016

Skuad Mitra Kukar memamerkan Piala Jenderal Sudirman usai jamuan makan bersama Gubernur Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat
Juarai Piala Sudirman, Skuad Mitra Kukar Banjir Bonus

Punggawa Mitra Kukar tak hanya mendapat bonus dari hadiah sebagai juara Piala Jenderal Sudirman, tetapi juga dari pejabat daerah di Kalimantan Timur.


Ditaksir Persib, Basna Pilih Tetap Bela Mitra Kukar

31 Januari 2016

Pemain kesebelasan Mitra Kukar, Rudolof Yanto Basna. TEMPO/Johannes P. Christo
Ditaksir Persib, Basna Pilih Tetap Bela Mitra Kukar

Basna telah dihubungi manajemen Persib Bandung, tetapi dia belum memberi jawaban.


Sambut Piala Jenderal Sudirman, Masyarakat Tenggarong Pesta  

29 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sambut Piala Jenderal Sudirman, Masyarakat Tenggarong Pesta  

Perayaan juara Piala Jenderal Sudirman dipusatkan di Tenggarong.


Persib Incar Rudolof Yanto, Pemain Terbaik Piala Sudirman  

26 Januari 2016

Pemain kesebelasan Mitra Kukar, Rudolof Yanto Basna. TEMPO/Johannes P. Christo
Persib Incar Rudolof Yanto, Pemain Terbaik Piala Sudirman  

Persib terpukau dengan kemampuan pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman, Rudolof Yanto Basna.


Piala Jenderal Sudirman Usai, Ini 3 Turnamen Berikutnya  

26 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Piala Jenderal Sudirman Usai, Ini 3 Turnamen Berikutnya  

Setelah Piala Jenderal Sudirman usai, tiga turnamen lain akan kembali digelar, yakni Piala Gubernur Kaltim, Piala Bayangkara, dan Piala Bung Karno.


Piala Sudirman: Gagal, Skuad Semen Padang Tetap Dapat Bonus  

25 Januari 2016

Pesepakbola Semen Padang Adi Nugroho (tengah) berebut bola dengan pesepakbola Mitra Kukar Syahrizal (kanan) dan Hendra Ridwan (kedua kanan) saat laga Final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 24 Januari 2016. ANTARA FOTO
Piala Sudirman: Gagal, Skuad Semen Padang Tetap Dapat Bonus  

Separuh dari hadiah yang diterima Semen Padang dari Piala Jenderal Sudirman akan dibagikan untuk pemain.


Mitra Kukar Pertahankan Skuad Juara Piala Jenderal Sudirman  

25 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mitra Kukar Pertahankan Skuad Juara Piala Jenderal Sudirman  

Manajer Mitra Kukar menyatakan tim Mitra Kukar yang memenangi Piala Jenderal Sudirman sudah solid.


Seusia Piala Sudirman, Ada Turnamen Lagi yang Bakal Bergulir

25 Januari 2016

Menpora Imam Nahrawi (kiri) menggiring bola dibayangi pesepakbola Persebaya 1927 Komat Suharto (kanan) pada laga persahabatan di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 6 Desember 2015. Persebaya 1927 menang melawan Indonesia All Star dengan skor sementara 3:1. ANTARA FOTO
Seusia Piala Sudirman, Ada Turnamen Lagi yang Bakal Bergulir

Menteri Imam Nahrawi menyebutkan beberapa turnamen yang bakal digelar, di antaranya Piala Gubernur Kalimantan Timur dan Piala Bhayangkara.


Mitra Mania Akan Arak Trofi Jenderal Sudirman Keliling Kota

25 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mitra Mania Akan Arak Trofi Jenderal Sudirman Keliling Kota

Keberhasilan Mitra Kukar meraih gelar juara Piala Sudirman akan dirayakan bersama warga di Tenggarong, Kalimantan Timur.