Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Pemain Timnas Jadi Tentara, Ini Penuturan Ahmad Nofiandani

image-gnews
Pemain PS TNI Ahmad Nofiandani. (twitter)
Pemain PS TNI Ahmad Nofiandani. (twitter)
Iklan

TEMPO.COJakarta - PS TNI sudah tersingkir dari Piala Jenderal Sudirman setelah gagal memetik kemenangan dari tiga laga di babak 8 besar. Namun kemunculan tim ini sempat menyedot perhatian, termasuk hadirnya pemain tim nasional yang menjadi tentara di tim itu. Terkait dengan pemain timnas yang berstatus tentara itu, Tempo mewawancarai salah satunya, Ahmad Nofiandani, di Solo pada minggu lalu. Berikut petikannya:

Mengapa memilih jadi tentara?

Cita-cita dari kecil.

Bagaimana riwayat mereka jadi tentara? Apakah mendapat tawaran atau mendaftar? 

Sehabis timnas SEA Games ada tawaran dari tentara pemandu Angkatan Darat untuk bergabung (jadi TNI). Ya sudah saya ambil. Kebetulan ditawari, ya sudah, kesempatan tidak datang dua kali. Ditawari sebenarnya sejak sebelum SEA Games Singapura, anak-anak ditawari. Angkatan Darat mendukung kami berkarier di sepak bola.

Proses tes seperti apa? 

Kita ngikuti seleksi tentara di Secaba unggulan. Seleksi kayak yang lain-lain. Ya normal, sama saja. Ada tes fisik.

Lalu tahap pendidikan apa saja yang sudah dilakukan? 

Pendidikan di Secaba Rindam 3 Siliwangi di Bandung. Kita baru masuk 1,5 bulan. (Pelatihan) baru Dasmil (dasar militer). Terus ada panggilan dari AD untuk gabung ke PS TNI. PS TNI kan kayak PSAD, Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat.

Seperti apa detail latihannya? Sudah latihan menembak?

Ya seperti itulah, normal. Kemarin cuma dasar-dasar saja. Ya banyak, seperti memupuk jiwa korsa, kesamaan. Latihan menembak mungkin masuk bulan ke-3 atau 4. 

Bagaimana latihan tentara dibandingkan latihan sepak bola, lebih berat mana?

Hampir mirip ya, (sama-sama) menggunakan fisik. Kalau sepak bola di lapangan. Kalau tentara banyak di strategi perang, medannya beda. 

Bagaimana membagi waktu antara latihan tentara dan latihan sepak bola?

Kita masih pendidikan. Belum dilantik juga. Belum kepikiran bagaimana entar, yang penting dijalani saja.

Apakah sudah dapat izin atau jaminan dari TNI bahwa Anda boleh terus bermain bola?

Kebetulan AD mendukung atlet-atlet dari cabang unggulan. Kemarin malah disalurin lagi. Kalau sepak bola bisa didukung lagi. Tetap di TNI. Kalau kita masuk di sersan dua, bintara.

Pesan apa yang ditekankan oleh institusi TNI terkait dengan keikutsertaan di sepak bola?

Harus lebih disiplin, enggak boleh cengeng, habis pelanggaran harus segera bangkit lagi, buat contoh yang lain. Kalau enggak benar-benar sakit enggak (usah) jatuh. Kita jadi contoh buat yang lain. Kalau enggak sakit ngapain ngulur-ngulur waktu. Kalau enggak pelanggaran kan malah rugi untuk tim.

Bagaimana rasanya main di PS TNI dibandingkan tim lain? 

Berbeda. Di TNI kan prajurit semua. Jadi disiplin dan kekompakan lebih ditingkatkan (jika) dibandingkan dengan klub-klub lain. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana dibandingkan di timnas? 

Dalam sepak bola sama saja. Cepat adaptasi. Lebih akrab dengan senior. Mungkin bedanya itu saja. (Di TNI) Harus menghormati yang lebih senior.

Selanjutnya: Soal kesuraman sepak bola nasional

Apa yang berbeda dari segi taktik dan sebagainya?

Enggak jauh beda. Cuma tiap tim punya karakter sendiri. Dari segi TNI andalkan kekuatan, jadi enggak cengeng. Pantang menyerah. Harus pressure.

Apakah ada perubahan dalam latihan setelah jadi tentara?

Mungkin harus lebih adaptasi lagi. Apalagi kemarin habis pendidikan 1,5 bulan: lebih ke dasar-dasar militer. Tidak ada latihan bolanya. Jadi harus mengulang lagi dari fisik, skill, harus diasah lagi. (Saat itu) Masih ada sisa waktu sekitar 1 bulan. Oktober-November. Tapi pemain-pemain lain (di PS TNI) kan sudah bergabung lama, jadi kita yang menyesuaikan.

Apa ambisi Anda sebagai pemain bola? Sampai kapan (usia berapa) akan bermain? 

Sebisanya. Kalau fisik masih mampu ya kenapa enggak.

Apakah dalam memilih tim bisa bebas atau harus menunggu instruksi TNI?

Kalau ada tawaran dari luar kita minta petunjuk ke atasan. Nanti dirundingkan. Kan kita harus mendapat rekomendasi dari atasan. Tidak ada batasan (ikut tim luar selama berapa musim). Kita tetap dinas. Kalau ada panggilan klub luar jadinya kita dinas luar.

Bagaimana Anda melihat masa depan Anda sebagai pemain bola? 

(Ingin) jadi pelatih setelah (pensiun) sepak bola. Pokoknya enggak jauh-jauh dari sepak bola lah.

Apakah embel-embel tentara akan mempengaruhi? Positif atau negatif?

Justru jadi lebih termotivasi lagi kan untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

Bagaimana melihat kondisi dan masa depan sepak bola nasional?

Prihatin. Sepak bola kita jalan di tempat selagi negara-negara Asia Tenggara lain berkembang. 


DATA DIRI
Nama: Ahmad Nofiandani
TTL: Kediri, Jawa Timur, 7 Juni 1995. 
Posisi: Gelandang
Karier: 
Tahun 2014 masuk Persijap Jepara (setengah musim). Pindah ke PSIS Semarang (setengah musim). Pada 2015 masuk Arema Malang. Kemudian masuk timnas U-23 dan sebagai tentara kini tergabung di PS TNI.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalankan Nazar, Yanto Basna Sumbang Alfin dan Ruben

31 Januari 2016

Pemain Mitra Kukar Basna berhasil mencetak gol ke gawang Semen Padang dalam adu pinlati saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B antara Mitra Kukar melawan Semen Padang dalam Indonesian Championship Jenderal Sudirman Cup 2015 di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 23 November 2015. Mitra Kukar berhasil mengalahkan Semen Padang lewat adu pinalti dengan skor 5-4. TEMPO/Johannes P. Christo
Jalankan Nazar, Yanto Basna Sumbang Alfin dan Ruben

Sebagai pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman, Rudolof Yanto Basna mendapatkan hadiah Rp 100 juta.


Juarai Piala Sudirman, Skuad Mitra Kukar Banjir Bonus

31 Januari 2016

Skuad Mitra Kukar memamerkan Piala Jenderal Sudirman usai jamuan makan bersama Gubernur Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat
Juarai Piala Sudirman, Skuad Mitra Kukar Banjir Bonus

Punggawa Mitra Kukar tak hanya mendapat bonus dari hadiah sebagai juara Piala Jenderal Sudirman, tetapi juga dari pejabat daerah di Kalimantan Timur.


Ditaksir Persib, Basna Pilih Tetap Bela Mitra Kukar

31 Januari 2016

Pemain kesebelasan Mitra Kukar, Rudolof Yanto Basna. TEMPO/Johannes P. Christo
Ditaksir Persib, Basna Pilih Tetap Bela Mitra Kukar

Basna telah dihubungi manajemen Persib Bandung, tetapi dia belum memberi jawaban.


Sambut Piala Jenderal Sudirman, Masyarakat Tenggarong Pesta  

29 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sambut Piala Jenderal Sudirman, Masyarakat Tenggarong Pesta  

Perayaan juara Piala Jenderal Sudirman dipusatkan di Tenggarong.


Persib Incar Rudolof Yanto, Pemain Terbaik Piala Sudirman  

26 Januari 2016

Pemain kesebelasan Mitra Kukar, Rudolof Yanto Basna. TEMPO/Johannes P. Christo
Persib Incar Rudolof Yanto, Pemain Terbaik Piala Sudirman  

Persib terpukau dengan kemampuan pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman, Rudolof Yanto Basna.


Piala Jenderal Sudirman Usai, Ini 3 Turnamen Berikutnya  

26 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Piala Jenderal Sudirman Usai, Ini 3 Turnamen Berikutnya  

Setelah Piala Jenderal Sudirman usai, tiga turnamen lain akan kembali digelar, yakni Piala Gubernur Kaltim, Piala Bayangkara, dan Piala Bung Karno.


Piala Sudirman: Gagal, Skuad Semen Padang Tetap Dapat Bonus  

25 Januari 2016

Pesepakbola Semen Padang Adi Nugroho (tengah) berebut bola dengan pesepakbola Mitra Kukar Syahrizal (kanan) dan Hendra Ridwan (kedua kanan) saat laga Final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 24 Januari 2016. ANTARA FOTO
Piala Sudirman: Gagal, Skuad Semen Padang Tetap Dapat Bonus  

Separuh dari hadiah yang diterima Semen Padang dari Piala Jenderal Sudirman akan dibagikan untuk pemain.


Mitra Kukar Pertahankan Skuad Juara Piala Jenderal Sudirman  

25 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mitra Kukar Pertahankan Skuad Juara Piala Jenderal Sudirman  

Manajer Mitra Kukar menyatakan tim Mitra Kukar yang memenangi Piala Jenderal Sudirman sudah solid.


Seusia Piala Sudirman, Ada Turnamen Lagi yang Bakal Bergulir

25 Januari 2016

Menpora Imam Nahrawi (kiri) menggiring bola dibayangi pesepakbola Persebaya 1927 Komat Suharto (kanan) pada laga persahabatan di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 6 Desember 2015. Persebaya 1927 menang melawan Indonesia All Star dengan skor sementara 3:1. ANTARA FOTO
Seusia Piala Sudirman, Ada Turnamen Lagi yang Bakal Bergulir

Menteri Imam Nahrawi menyebutkan beberapa turnamen yang bakal digelar, di antaranya Piala Gubernur Kalimantan Timur dan Piala Bhayangkara.


Mitra Mania Akan Arak Trofi Jenderal Sudirman Keliling Kota

25 Januari 2016

Pemain Kesebelasan Mitra Kukar melakukan selebrasi seusai memenangi final Turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24 Januari 2016. Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor akhir 2-1. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mitra Mania Akan Arak Trofi Jenderal Sudirman Keliling Kota

Keberhasilan Mitra Kukar meraih gelar juara Piala Sudirman akan dirayakan bersama warga di Tenggarong, Kalimantan Timur.