TEMPO.CO, Jakarta - Separuh perjalanan pada musim ini, Manajer Manchester United Louis van Gaal, 64 tahun, sudah bisa dibilang gagal. Kekalahan terakhir di kandang sendiri oleh Norwich City 1-2 langsung menjerumuskannya pada ketiadaan.
“Saya adalah manajer hebat,” katanya seusai pertandingan. Tak ada yang ragu akan hal ini. Ihwal prestasinya di Barcelona, Bayern Muenchen, dan klub kecil AZ Alkmaar di Liga Belanda, dia berkilau. “Tapi ternyata sekarang saya harus mengatakan saya hanya pernah menjadi manajer hebat,” ucapnya, masygul.
Kekalahan memang seperti bayangan yang terus mengikutinya dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, MU tersingkir dari Liga Champions oleh Wolfsburg. Tim itu kemudian kalah oleh tim promosi Bournemouth dan Norwich, cukup melemparkan Setan Merah keluar zona Liga Champions.
Menjelang Boxing Day dengan melawan Stoke City pada 26 Desember nanti, dia pun kian tertekan. Dua hari kemudian, MU menghadapi Chelsea, yang tiba-tiba buas setelah ditinggal Mourinho.
Kalau MU kalah, nasibnya sudah pasti makin tak jelas. Bisa-bisa dia akan mengikuti Jose Mourinho yang dipecat Chelsea pada Kamis lalu.
Si Meneer memang tak mau kariernya berakhir dengan pemecatan. Tapi perkembangan terakhir di Old Trafford menyebutkan para pemain mulai menunjukkan sikap tak mau berlama-lama lagi bersama bekas pelatih timnas Belanda di Piala Dunia Brasil tahun lalu itu.
Klub sendiri gerah. Sebabnya, duit yang dipakai Van Gaal untuk membeli pemain tidaklah kecil. Hampir 200 juta pound atau sekitar Rp 4 triliun dikucurkan untuk membongkar skuad Setan Merah.
Publik kemudian bergunjing lebih jauh. Siapakah pengganti Van Gaal? Semua pendukung klub ini tentu menginginkan Pep Guardiola, yang akan hengkang dari Bayern Muenchen musim depan.
Namun peluang itu kecil. Sebab, Pep kemungkinan besar akan melancong ke Etihad Stadium, markas Manchester City. Gelagatnya, dia meminta membawa Luis Suarez dari Barcelona--yang kemungkinan berharga hingga 100 juta pound. Nah, siapa pun tahu klub mana yang punya uang sebanyak itu.
Tak pelak, nama Mourinho pun beredar kencang. Seperti yang dikatakan kepada temannya, Mou menyatakan siap menggantikan bekas bosnya di Barcelona itu. “Sebuah pekerjaan yang sulit untuk ditolak,” katanya.
Mou bukanlah nama baru untuk menduduki kursi manajer. Sir Alex Ferguson pernah menjagokan pria asal Portugal itu untuk menjadi penggantinya. Namun penolakan terlalu keras untuk pelatih yang sudah memberikan dua gelar Liga Champions itu.
Namun kini, dengan merosotnya prestasi MU di tangan Van Gaal, mau-tak mau pihak MU harus meliriknya. Calon lain ada, yakni Ryan Giggs, yang pernah menjadi caretaker ketika David Moyes dipecat di ujung musim dua tahun lalu.
Giggs bisa jadi pilihan. Meski sebenarnya dia belum cukup memiliki jam terbang untuk menangani klub ini, apalagi dalam keadaan kritis seperti sekarang ini.
Sekarang semuanya bergantung pada Van Gaal. Dia harus putar otak membuat strategi dan taktik yang pas dan, walau sulit, memotivasi semangat para pemainnya untuk kembali bangkit.
Yang jelas, dia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. “Saya tak mau karier saya berakhir dengan pemecatan,” tuturnya.
DAILYMAIL | GUARDIAN | BBC | IRFAN B.