TEMPO.CO, Jakarta - Media Inggris terus memberitakan soal kemungkinan pemecatan Louis van Gaal dari kursi manajer Manchester United. Hasil buruk yang diterima setan merah belakangan ini membuat posisi van Gaal terancam. Apalagi para pemain setan merah dikabarkan mulai melakukan pembelotan.
Kabar ini tentu saja membuat kuping pelatih asal Belanda itu merah. Dalam konferensi pers kemarin, emosi pemilik nama asli Aloysius Paulus Maria van Gaal pun meledak. Dia hanya hadir selama lima menit dan menjawab tiga pertanyaan sebelum akhirnya keluar dari ruangan. "Saya ucapkan selamat Natal dan mungkin juga selamat tahun baru ketika saya melihat Anda. Nikmati anggur dan kue pastelnya. Selamat tinggal," ujarnya.
Lantas, sebenarnya seberapa burukkah performa setan merah sampai van Gaal harus didepak? Jika dilihat dari posisi Manchester United di klasemen, van Gaal masih bisa dibilang cukup lumayan ketimbang dua manajer tim besar yang sudah menjadi korban musim ini, Jose Mourinho di Chelsea dan Brendan Rodgers di Liverpool.
Manchester United masih berada di posisi kelima klasemen sementara dan hanya tertinggal 9 poin dari pemuncak klasemen Leicester City. Lain halnya dengan Chelsea yang terjerembap di posisi 15 atau Liverpool yang bahkan hingga kini masih berkutat di posisi 9.
Performa United juga cukup lumayan di Liga Inggris. Jika dibandingkan dengan rival sekota mereka Manchester City yang berada di posisi ketiga klasemen, anak asuh Louis van Gaal kalah lebih sedikit. Sepanjang 17 pekan ini, City kalah sebanyak 5 kali sementara United baru empat kali.
Perbedaannya, United memang lebih banyak mendapat hasil imbang ketimbang City dan lebih sedikit meraih kemenangan. United hanya mampu menang 8 kali sementara City mampu menang 10 kali.
Bersama Arsenal dan Tottenham Hotspurs, United juga menjadi salah satu tim yang paling sedikit kebobolan musim ini dengan hanya 14 gol. Namun, cara van Gaal meramu lini depannya memang patut dipertanyakan. Wayne Rooney cs baru memasukan 22 gol dari 17 pertandingan, bahkan kalah dari West Ham yang berada di bawah mereka dengan torehan 25 gol.
Hanya saja, kegagalan van Gaal mempersembahkan kemenangan dalam 6 pertandingan terakhir memang menjadi catatan tersendiri. Parahnya lagi, dari enam laga itu, tiga laga terakhir berakhir dengan kekalahan. Setelah disingkirkan Wolfsburg dari Liga Champions, setan merah meraih dua kekalahan di Liga Inggris dari Bournemouth dan Norwich City dengan skor sama 2-1.
Satu hal yang terlihat jelas dari enam pertandingan terakhir itu adalah kegagalan van Gaal menemukan formasi terbaik bagi United. Dari enam pertandingan itu, pelatih 64 tahun itu menggunakan empat skema yang berbeda, mulai dari 4-2-3-1, 4-5-1, 3-5-2, 4-4-2, hingga 4-3-3.
Ekseperimen seperti ini tentu saja seharusnya tak diperlukan oleh van Gaal. Dia seharusnya sudah mengenal karakter anak asuhnya karena sudah menangani tim ini sejak setahun lalu. Lain ceritanya jika dia baru menangani Manchester United selama beberapa bulan. Layak kah van Gaal dipecat? Jawabannya tentu akan terjawab dalam beberapa pekan ke depan.
TRANSFERMRKT|FEBRIYAN