TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Pajak Spanyol menjatuhkan vonis bersalah bagi gelandang bertahan Barcelona, Javier Mascherano, atas tudingan penggelapan pajak yang dilakukannya pada 2011 dan 2012. Dalam sidang yang berlangsung pada Kamis, 21 Januari 2016 waktu setempat itu, Mascherano juga disebut harus membayar denda sebesar 815 ribu euro.
Laman Mirror menyebutkan Mascherano dan pengacaranya, David Aineto, saat ini sedang berupaya menunda hukuman penjara itu dengan membayar tambahan denda.
Seusai persidangan, Mascherano, melalui surat terbuka, menyatakan tak tahu-menahu soal penggelapan pajak itu. Sebagai atlet profesional, dia mengaku menyerahkan urusan pajak tersebut kepada pihak yang memang berkompeten soal masalah itu.
Mascherano juga menyatakan masih membuka kemungkinan menuntut pihak yang membantunya mengurus pajak itu karena telah mengarahkannya untuk membuat kesalahan.
Berikut ini bunyi surat terbuka yang diunggah Mascherano melalui akun media sosial Twitter miliknya.
“Hari ini saya mencapai kesepakatan dengan otoritas pajak Spanyol, dengan keputusan yang disepakati semua pihak. Dengan demikian, dengan jalan keluar dari masalah hukum dan dengan selesainya masalah pajak saya, saya akan membuat pernyataan singkat.
Setelah sepakat kepindahan ke Barcelona saya mengontrak agensi pajak profesional yang memiliki reputasi hebat. Berdasarkan situasi yang saya hadapi, mereka merekomendasikan sejumlah struktur, semuanya sah secara hukum, mereka mengatakan bahwa hal itu normal, transparan dan merupakan prosedur yang lumrah.
Saya mendapat bantuan dari mereka sejak 2010 hingga 2014, ketika saya memutuskan mengganti agensi karena masalah yang saya hadapi dan dengan bukti yang menyatakan masalah itu tak hanya bersifat potensial, tapi juga benar-benar terjadi. Agensi baru saya akhirnya merekomendasikan saya membayar pajak seperti yang diminta oleh otoritas pajak, juga dengan denda-dendanya.
Sekarang, akhirnya, setelah penantian panjang, kesepakatan ini akhirnya terwujud yang bisa membuat saya lega dan menjalani hidup saya sehari-hari dengan normal.
Saya adalah atlet profesional, saya tidak tahu banyak soal hukum dan masalah keuangan. Karena itu, saya harus bergantung pada orang yang pekerjaannya memang mengurusi masalah keuangan dan, menurut saya, masalah yang rumit.
Sepanjang karier, saya selalu jujur dan bertanggung jawab. Saya selalu menghormati kolega, klub, dan negara tempat saya berada. Pengalaman ini akan menjadi pelajaran yang membuat saya lebih kuat jika saya kembali mengalami masalah hukum.
Saya masih menyimpan kemungkinan mengambil langkah hukum terhadap mereka yang sudah mengarahkan saya untuk melakukan sesuatu yang salah."
MIRROR | FEBRIYAN