TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melalui drama adu penalti melawan Liverpool di Stadion Wembley, Ahad malam WIB, Manchester City akhirnya merebut gelar juara Piala Liga 2016. Kiper City, Willy Caballero, menjadi pahlawan dengan menggagalkan tendangan beberapa pemain Liverpool.
Sebagaimana ditayangkan langsung stasiun televisi SCTV, Caballero menyelamatkan gawangnya dari tendangan Lucas, Philippe Coutinho, dan Adam Lallana. Yaya Toure dari City kemudian menutup adu penalti sore itu dengan melakukan eksekusi dengan baik. City menang 3-1 dalam adu penalti itu.
Kedua tim awalnya bermain imbang 1-1, dengan City yang unggul lebih dulu melalui gol Fernandinho pada menit ke-49. Liverpool menyamakan kedudukan setelah Coutinho mencetak gol pada menit ke-83. Dia menerima bola muntahan dan menceploskannya ke gawang City.
Manajer City, Manuel Pellegrini, membuat keputusan penting dengan tidak memainkan kiper utamanya, Joe Hart, setelah mereka ditaklukkan Chelsea 5-1 di Stamford Bridge dalam pertandingan Piala FA pekan lalu. Keputusannya memainkan Caballero terbukti menguntungkan.
Kemenangan City ini menjadi hadiah manis bagi Pellegrini, yang pada musim depan akan digantikan Pep Guardiola. Setidaknya dia telah memenangi satu piala, dengan masih adanya kesempatan untuk merebut gelar juara Liga Primer Inggris dan Liga Champions.
Ini adalah trofi Piala Liga keempat City. Tiga gelar sebelumnya diraih pada 1970, 1976, dan 2014. Yang terakhir diraih bersama dengan gelar juara Liga Primer Inggris.
BBC | GADI MAKITAN