TEMPO.CO, Jakarta - Bermain di Chelsea adalah kegagalan lanjutan Radamel Falcao setelah pada musim 2014/2015 disia-siakan Manchester United. Falcao bukan hanya tak pernah diturunkan di tim inti Chelsea. Bangku cadangan pun jarang ia tempati. Ia baru mencetak satu gol dari sembilan pertandingan Liga Primer musim ini.
Meski demikian, Falcao memilih tetap bertahan di London dan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim. Padahal ia sudah mendapat dua tawaran menggiurkan untuk bermain di Cina dalam bursa transfer, Januari lalu.
"Memang benar saya sudah mendapat dua tawaran menggoda untuk bermain di Cina, tapi saya memilih tinggal di Inggris dan memberi diri saya kesempatan lagi. Pergi ke Cina sebenarnya keputusan yang mudah, tapi saya memilih bertahan di sini dan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim," katanya kepada El Tiempo.
Bulan depan, Chelsea akan menentukan nasib Falcao, apakah ingin menjadikan pemain yang berstatus pinjaman dari Monako itu sebagai pemain tetap atau melepasnya. Namun Falcao tak mau berpikir terlalu jauh ke sana.
"Saya hanya fokus ke klub dan hidup di masa sekarang. Sepak bola bergerak begitu cepat dan apa yang tak bisa terjadi sekarang bisa terjadi besok," tutur pemain Kolombia itu. “Apakah saya akan terus di sini, bergantung pada banyak faktor, bukan hanya keputusan saya sendiri," kata pemain berusia 30 tahun tersebut.
Pemain lain yang juga menolak tawaran pindah ke Cina karena masih mencintai London adalah Dimitri Payet, yang ingin diboyong Shanghai Shenhua. Namun penyerang asal Prancis itu tak ingin meninggalkan West Ham, klub tempatnya berkibar. Payet mengaku menolak tawaran Shenhua merupakan hal termudah yang pernah dilakukannya.
"Keputusan itu sama sekali tidak sulit. kalau saya 5-6 tahun lebih tua, tawaran itu pasti akan saya ambil. Tapi saya berpikir saya bisa bermain baik beberapa tahun lagi dan saya masih ingin berkembang serta berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik buat West Ham," kata pemain berusia 28 tahun itu kepada The Independent.
PIPIT