TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, mengaku tak menyukai gaya permainan Juventus yang lebih memilih bertahan. Karena itu, dia meminta anak asuhannya menunjukkan permainan terbaiknya saat kedua tim bertemu dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis dinihari nanti, 17 Maret 2016.
"Juventus bisa bertahan dengan 10 pemain, dengan penuh konsentrasi dan fokus. Saya tidak menyukai gaya permainan seperti ini, tapi saya cukup terkesan bagaimana mereka melakukan itu," ujarnya.
"Mereka juga bisa menahan bola dengan pemain seperti Paul Pogba dan mereka bisa menyerang. Juve juga selalu bisa mencetak gol. Kami benar-benar harus menampilkan permainan terbaik untuk menang. Kami sangat menantikan pertandingan 'final' ini."
Bayern akan menjamu Juventus di Allianz Arena, Kamis dinihari nanti. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan setelah dalam laga pertama di Juventus Stadium bermain imbang 2-2.
Pada laga pertama, Juventus memang bermain lebih bertahan. Namun anak asuhan Guardiola mampu menembus rapatnya tembok pertahanan Juventus dan unggul 2-0 lebih dulu. Thomas Mueller dan Arjen Robben menciptakan gol bagi Bayern.
Tertinggal 2 gol, Juventus pun meningkatkan serangan pada sisa pertandingan babak kedua. Walhasil, penyerang Paulo Dybala dan Stefano Sturaro berhasil menyamakan kedudukan.
Bayern sebenarnya hanya butuh hasil imbang 0-0 atau 1-1 untuk lolos ke babak delapan besar. Thomas Mueller cs akan lolos karena dianggap lebih agresif di kandang lawan. Sedangkan bagi Juventus, mereka harus menang dengan minimal selisih satu gol jika ingin lolos ke babak berikutnya.
UEFA | FEBRIYAN