TEMPO.CO, Kediri - Status tersangka Ketua Umum PSSI La Nyala Mattaliti dipastikan tidak akan mempengaruhi Indonesia Super Competition (ISC). Calon pengganti La Nyala juga dipastikan akan bermunculan setelah vonis pengadilan.
Sekretaris kesebelasan Persik Kediri Barnadi mengatakan kasus hukum yang menjerat La Nyala tidak akan mempengaruhi jalannya kompetisi ISC yang akan berlangsung April mendatang. Sebab seiring pembekuan PSSI oleh Kemenpora, perhelatan kompetisi itu dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia.
“Kasusnya Pak Nyala tidak akan berdampak pada kompetisi ISC,” kata Barnadi kepada Tempo, Jumat 18 Maret 2016.
Dia menambahkan Persik juga tengah mempersiapkan diri menjalani kompetisi itu meski dengan perbekalan sederhana. Dia juga telah memberikan pemahaman kepada para pemain bahwa sengkarut yang terjadi di tubuh PSSI, termasuk penetapan status tersangka La Nyala Mattalitti tidak akan berpengaruh pada laga yang akan dijalani.
Lebih jauh Barnadi mengatakan polemik penetapan status tersangka La Nyala ini akan segera berakhir setelah ada keputusan hukum dari pengadilan. Sebab sesuai statuta PSSI, ketua umum yang terlibat persoalan hukum harus mengundurkan diri. “Saat itulah akan banyak tokoh bola yang muncul, tapi bukan sekarang,” kata Barnadi.
Saat ini para tokoh sepak bola tanah air terlihat menahan diri terkait kasus hukum yang menjerat La Nyala. Namun satu per satu akan muncul setelah proses pemeriksaan La Nyala makin mengerucut. Saat itulah Persik Kediri akan menentukan sikap untuk mendukung salah satu figur sebagai pengganti La Nyala.
La Nyala Mattalitti terjerat kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin tahun 2012 senilai Rp 5,3 Milyar. Dana itu dipergunakan untuk membeli saham terbuka di Bank Jatim. Penetapan status tersangka ini menimpa La Nyala setelah belum genap setahun memimpin PSSI.
Sementara itu penetapan status La Nyala memantik berbagai reaksi dari pecinta sepak bola. Salah satu suporter Persik Kediri justru meminta seluruh tokoh sepak bola memanfaatkan momentum ini untuk menata PSSI lebih baik.
Figur La Nyala yang dianggap kontroversial juga memantik sejumlah kalangan mendesak PSSI menggelar Kongres Luar Biasa. “Ini momentum bagus untuk menata PSSI,”kata Brudin, salah satu Persikmania di Kediri.
HARI TRI WASONO