TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, masih mengingat momen ketika dia dipecat dari kursi pelatih utama oleh Real Madrid pada musim 2009/2010.
"Saya marah karena kami bermain cukup baik tapi tidak mendapatkan gelar apa pun. Mereka juga hanya memberi saya waktu satu musim," kata Pellegrini seperti dikutip dari Soccerway, kemarin.
Pellegrini bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2009. Saat itu, ia memenangi 31 dari 38 pertandingan La Liga. Sayangnya, catatan apik ini hanya membuat mereka finis di peringkat kedua klasemen.
Juara musim itu adalah Barcelona yang mengoleksi 99 poin, sedangkan Real Madrid hanya menempati peringkat kedua dengan 96 poin. Meski hanya tertinggal tiga poin, itu sudah cukup untuk memecat Pellegrini.
"Kami mencetak lebih dari 100 gol, tapi saya sadar saya tidak akan bertahan lebih dari satu musim," kata Pellegrini. "Bahkan memenangi La Liga pun tidak akan menyelamatkan karier saya."
Enam tahun sudah berlalu sejak pemecatan yang menyesakkan tersebut. Namun pelatih asal Cile ini ternyata masih harus berurusan lagi dengan Real Madrid.
Sebab, timnya saat ini, Manchester City, harus menjamu Madrid dalam laga pertama babak semifinal Liga Champions Eropa yang akan berlangsung di Etihad Stadium, Manchester, Rabu dinihari.
Ini bisa menjadi ajang bagi Pellegrini untuk membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Real Madrid. Sebab, momentum dan situasinya serba menguntungkannya.
Saat ini performa Manchester City sedang moncer. Mereka baru saja mencukur Stoke City dengan skor 4-0 di ajang Liga Primer. Kemenangan besar ini tentu menjadi modal besar City menjamu Real Madrid.
Selain itu, lini depan timnya sedang on fire. City, misalnya, mencetak delapan gol dalam tiga pertandingan terakhir. Hebatnya lagi, City tak kebobolan dalam dua dari tiga laga tersebut.
Pada saat bersamaan, performa Real Madrid, terutama lini belakang, justru sedang menurun. Dalam tiga laga terakhir, Madrid sudah kebobolan tiga gol. Padahal dalam tiga laga sebelumnya mereka tidak kebobolan sama sekali.
Lini depan Real Madrid juga sedang bermasalah menyusul cederanya Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Ronaldo absen saat Madrid bertemu Rayo Vallecano pada akhir pekan lalu, sedangkan Benzema cedera di laga tersebut.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, hanya mengatakan dia akan membawa Ronaldo terbang ke Manchester meskipun pemain asal Portugal itu belum sepenuhnya fit.
Sedangkan mengenai kondisi Benzema, Zidane hanya berkata, "Semula saya mengira dia patah kaki, tapi ternyata bukan. Saya berharap dia bisa bermain."
Tentu saja, tanpa Ronaldo dan Benzema, ketajaman lini depan Real Madrid akan berkurang drastis. Namun hal ini ternyata tak mengurangi antusiasme Gareth Bale.
"Kami harus bisa mencetak gol tandang, itu yang terpenting. Selain itu, kami tidak boleh kebobolan," kata Bale. "Jika kami tidak bisa meraih hasil positif di laga ini, kami akan melakukannya di Santiago Bernabeu."
SOCCERWAY | ESPN FC | FOOTBALL ESPANA | MARCA | DWI AGUSTIAR