TEMPO.CO, Sidoarjo - Bhayangkara Surabaya United harus rela berbagi angka dengan tamunya, PS TNI, dalam laga lanjutan kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Ahad malam, 8 April 2016. PS TNI berhasil menahan imbang Bhayangkara Surabaya United 0-0.
Pada babak pertama, kedua kesebelasan menampilkan permainan keras dengan bergantian melancarkan serangan. Tiga kartu kuning dikeluarkan wasit, dua untuk pemain Bhayangkara Surabaya United: Khair Allah Abdelkbir dan Suroso, sedangkan satu untuk pemain belakang PS TNI, Manahati Lestusen.
Pada menit ke-26, tendangan di kotak penalti striker PS TNI, Tambun Dibty Naibaho, melalui skema serangan balik, berhasil ditepis kiper Wahyu Tri Nugroho. Sementara itu, di akhir babak kedua, tendangan striker Bhayangkara Surabaya United, Rudi Widodo, masih menyamping mistar yang dijaga Teguh Amirudin.
Tidak ada gol yang tercipta di babak pertama. Kedua tim masih menampilkan permainan menyerang pada babak kedua. Hanya, Surabaya United sedikit menguasai jalannya pertandingan. Setidaknya, ada tujuh peluang yang diciptakan pemain Surabaya United. Namun tak satu pun dikonversi menjadi gol.
PS TNI, yang bermain mengandalkan serangan balik, sempat memperoleh peluang emas. Sayangnya, sundulan striker PS TNI, Tambun Dibty Naibaho, masih membentur gawang. Hingga peluit panjang tanda pertandingan usai, skor tetap kacamata.
Pelatih PS TNI, Eduard Tjong, mengaku puas dengan hasil seri yang dipetik anak-anak asuhnya. "Satu poin ini, bagi saya, puas," katanya seusai pertandingan. Namun Tjong menilai, permainan timnya kurang memuaskan. Sebab, strategi memainkan tempo belum berhasil dijalankan dengan baik.
Pelatih Bhayangkara Surabaya United, Ibnu Grahan, mengaku kurang beruntung dengan hasil pertandingan tersebut. Menurut dia, banyak peluang yang diciptakan timnya, tapi tak satu pun menjadi gol. "Cukup kecewa dengan pertandingan tadi. Ini pekerjaan rumah bagi Bhayangkara Surabaya United," kata Ibnu.
NUR HADI