Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daftar Tujuh Dosa Van Gaal Versi Media Inggris

image-gnews
Wajah lesu manajer Manchester United, Louis Van Gaal ketika tim asuhannya terpaksa bermain dengan 10 pemain saat berlaga melawan West Bromwich Albion dalam lanjutan Liga Inggrisdi stadion The Hawthorns, West Bromwich, Inggris, 6 Maret 2016. Dengan kekalahan tipis ini United tetap berada di peringkat ke-6 dengan 47 poin. REUTERS
Wajah lesu manajer Manchester United, Louis Van Gaal ketika tim asuhannya terpaksa bermain dengan 10 pemain saat berlaga melawan West Bromwich Albion dalam lanjutan Liga Inggrisdi stadion The Hawthorns, West Bromwich, Inggris, 6 Maret 2016. Dengan kekalahan tipis ini United tetap berada di peringkat ke-6 dengan 47 poin. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Louis van Gaal dipecat sebagai manajer Manchester United beberapa jam lalu untuk segera igantikan oleh Jose Mourinho yang akan diumumkan Selasa ini.

Tahukah Anda apa kesalahan pelatih asal Belanda itu di mata Manchester United? Berikut tujuh 'dosa' Louis van Gaal versi Sky Sports, Inggris, yang berujung kepada pemecatan dia oleh United.

1. Salah transfer pemain
United mengeluarkan dana luar biasa besar 250 juta pound (Rp4,89 triliun) setelah menunjuk Van Gaal sebagai manajer, dengan mendatangkan beberapa pemain mahal. Investasi sebesar itu menuntut penaksiran kembali ekspektasi di Old Trafford setelah masa merana 2013/2014 di bawah David Moyes, namun Van Gaal justru tidak mampu memadukan dan meracik pada pemain mahal itu.
Sebaliknya dari 13 pemain baru yang direkrut Van Gaal, hanya Luke Shaw (ketika bugar) dan Anthony Martial yang selalu menjadi starter, sedangankan para pemain baru seperti Ander Herrera, Morgan Schneiderlin, Marcos Rojo dan Memphis Depay malah keluar masuk tim padahal harga mereka tinggi sekali.
Yang paling mengecewakan adalah dilepasnya Angel Di Maria. United mendapatkan 15,4 juta pound (Rp293 miliar) ketika melepas pemain Argentina itu untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain setahun setelah digaet dari Real Madrid pada harga 59,7 juta pound. Kini Di Maria malah bersinar di PSG dan dia bukan satu-satunya pemain eks United yang justru lebih bersinar setelah meninggalkan Old Trafford.
Tim serangan United yang mandul justru berbalikkan dengan sukses mengesankan Javier Hernandez di Bayer Leverkusen di mana dia mencetak 26 gol dari 40 kali bermain, sedangkan kepergian Darren Fletcher, Jonny Evans, Patrice Evra, Rafael, Danny Welbeck, James Wilson dan Nani telah menyisakan bolong-bolong pada posisi-posisi kunci di lapangan United.

2. Salah posisikan Wayne Rooney
Wayne Rooney memang mencetak gol pada pertandingan terakhir Louis Van Gaal di Liga Utama Inggris, namun performa gol yang buruk dari kapten Manchester United  pada musim 2015/2016 adalah faktor besar yang membuat tim kepayahan selama musim itu.
Kendati Rooney hanya mencetak dua gol sebelum pergantian tahun, Van Gaal tetap saja menunjuk dia sebagai ujung tombak pada saat si striker mahal Anthony Martial bermain lebih melebar.
"Mereka menginginkan pemain yang bisa mencetak gol," kata komentator Sky Sports yang juga legenda Arsenal Thierry Henry. "Mereka menginginkan orang yang berlari cepat di belakang. (Martial) masuk dan melakukan itu. Tiba-tiba dia kini mendapati dirinya di luar itu, nyaris tidak menyentuh bola."
"Andai saya memiliki pemain seperti itu, saya akan memilihnya pada posisi nomor 9 dan para pemain lainnya mengawal dia."
Cedera yang menimpa Rooney dan Martial akhirnya mengantarkan si remaja 18 tahun Marcus Rashford masuk tim pertama.
Kendati Rashford kembali membuat Martial menempati posisi melebar ketika dia bugar kembali, lulusan akedemi muda United itu justru berhasil menutup kemandulan United di depan gawang yang hanya mencetak delapan gol pada 18 pertandingan.
Lalu, demi mengakomodasi Rooney dalam Starting Eleven, Van Gaal menggeser pemain berusia 30 tahun itu ke lapangan tengah di mana dia justru bersinar pada posisi itu.
United mencetak 10 poin dari 15 kali pertandingan dengan menempatkan Rooney pada posisi itu, termasuk saat menjuarai Piala FA. Van Gaal mungkin menyesal tidak memberi peran seperti itu kepada Rooney jauh-jauh hari.

3. Salah seleksi tim
Kengototan Van Gaal memosisikan Rooney adalah salah satu dari banyak keputusan membingungkan saat seleksi tim. Line-up dia secara menjengkelkan tidak konsisten dan kerap sulit menarik logika di balik pilihan-pilihan Van Gaal.
Van Gaal terlihat tidak pernah yakin pada susunan tim terbaiknya sampai pertandingan terakhirnya. Juan Mata dan Martial sering bermain di luar posisi seharusnya, sedangkan para pemain seperti Herrera dan Schneiderlin sering dibangkucadangkan atau sama sekali tidak dipakai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Gonta ganti 33 pemain
Man Utd memasang 33 pemain berbeda pada Liga Utama Inggris musim 2015/2016, hanya kalah satu pemain dari Liverpool (34).
Pada laga vital Liga Champions melawan Wolfsburg, pemain baru si remaja Cameron Borthwick-Jackson malah ditaruh di bek kiri di belakang Ashley Young, salah satu pemain terbaik Van Gaal musim lalu. Ketidakberpengalaman timnya dalam mencetak gol malam itu, justru dijawab van Gaal dengan memasukkan Nick Powell yang sama sekali tidak pernah bermain sejak Agustus tahun lalu.
Young sendiri ditempatkan di bek kiri, sayap kiri, bek kanan, sayap kanan dan striker selama musim 2015/2016.
Perlakuan Van Gaal kepada Adnan Januzaj juga aneh. Kendati menjadi starter dalam empat laga berturut-turut United Agustus tahun lalu, pemain usia 20 tahun itu malah dibiarkan hengkang sebagai pemain pinjaman ke Borussia Dortmund beberapa saat sebelum jendela transfer ditutup. Setelah bergabung kembali ke United Januari silam, Januzaj hanya beberapa kali tampil sebagai pemain pengganti.

5. Gaya bermain
Gaya bermain muluk-muluk United pada era Van Gaal telah menjadi bahan perdebatan besar di kalangan penggemar yang sering terlihat frustasi dengan acap berteriak "serang, serang, serang" di Old Trafford.
Kesetiaan Van Gaal kepada "penguasaan bola" memang membuat mereka menjadi tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di Liga Utama Inggris, namun United juga terjerembab pada rekor mencetak gol paling sedikit pada musim ini dengan 49 kali mencetak gol. Hanya Watford, Aston Villa dan West Brom yang menciptakan peluang gol yang kurang sedikit dari MU.

6. Tumpul di depan gawang
Manchester United hanya 49 kali mencetak gol pada musim ini atau catatan gol paling rendah dalam sejarah klub ini.
Penampilan di kandang kerap buruk di mana United menciptakan gol yang paling sedikit selama berkiprah di Liga Utama. Pertandingan seri tanpa gol melawan City Oktober tahun ini adalah yang pertama kali sejak musim 2003/2004 mereka tidak menciptakan peluang menyasar target (on target) pada sebuah babak pertama Liga Utama. Dan saat melawan West Ham Mei lalu, pada pertandingan yang secara realistis seharusnya dimenangkan United untuk finis pada urutan empat, United hanya melepaskan dua tendangan mengarah gawang selama 90 menit pertandingan.
Penampilan statis dan tidak imajinatif adalah sulit diterima oleh pendukung yang sudah terbiasa dengan gaya menyerang United yang dipraktikkan selama era Sir Alex Ferguson.
Setelah membelanjakan seperempat miliar pound untuk membeli pemain baru, paling tidak yang bisa diharapkan dari Van Gaal adalah penampilan yang menghibur dan ini pun tak dihadirkannya.


7. Bicara transisi

Van Gaal tidak membuat situasi lebih baik dengan berkomentar dalam berbagai jumpa pers dan wawancara, khususnya saat dia merujuk kejayaan United, "Mereka bilang sebuah klub seperti Manchester United harus menang. Itu masa lalu," kata dia Desember tahun silam.
Setelah pertandingan terakhir liga memastikan United finis pada urutan lima, Van Gaal menyampaikan sebuah pesan kepada penggemar United yang kemudian mengejeknya, "Mereka berharap banyak tetapi saya kira harapan itu terlalu banyak, dan kami adalah tim dalam transisi."
Setelah kepensiunan mengejutkan Ferguson mengantarkan United melewati musim paling buruk dalam Liga Utama, Van Gaal sedari awal sudah mengatakan akan menempuh proses pembangunan kembali tim secara perlahan. Namun, dua tahun sudah berlalu, setelah hanya dua poin lebih banyak ketimbang era Moyes dan Ryan Giggs pada musim 2012/2013, kesabaran pendukung United sudah habis.
Setelah berbelanja banyak sekali di pasar transfer, United seharusnya tampil lebih baik lagi dan manajer mereka mesti memiliki target lebih tinggi lagi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

2 jam lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengatakan pertandingan bertajuk Derby Merseyside melawan Everton pada pekan ke-34 Liga Inggris penting.


Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

11 jam lalu

Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

Laga bertajuk Derbi Merseyside antara Everton vs Liverpool akan tersaji pada pekan ke-34 Liga Inggris 2023-2024.


Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

13 jam lalu

Pemain Arsenal, Kai Havertz merayakan gol ketiga mereka saat bertanding melawan Chelsea dalam Liga Premier Inggris, di Emirates Stadium, London, Inggrs, 23 April 2024. Reuters/Matthew Childs
Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

Dua gol Kai Havertz dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Chelsea menghidupkan harapan meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.


Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

17 jam lalu

Arsenal. REUTERS/Dylan Martinez
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

Arsenal kokoh di puncak klasemen Liga Inggris seusai mengalahkan Chelsea dengan skor 5-0.


Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

1 hari lalu

Pemain Arsenal Gabriel melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, 20 Januari 2024. Arsenal berhasil gilas tamunya Crystal Palace dengan skor 5-0. Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

Simak kabar kedua tim menjelang derby London Arsenal vs Chelsea di Liga Inggris, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan.


Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

2 hari lalu

Logo Liga Inggris.
Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

Arsenal dan Liverpool bersaing ketat di posisi dua besar klasemen Liga Inggris setelah kembali ke jalur kemenangan pada pekan ke-34.


Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

2 hari lalu

Pemain Liverpool melakukan selebrasi. REUTERS/Molly Darlington
Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

Liverpool kembali ke jalur kemenangan setelah menaklukkan Fulham dengan skor 3-1 pada pekan ke-34 Liga Inggris.


Manchester United Lolos ke Final Piala FA, Kalahkan Coventry Lewat Adu Penalti

2 hari lalu

Pemain Manchester United merayakan. REUTERS/Carl Recine
Manchester United Lolos ke Final Piala FA, Kalahkan Coventry Lewat Adu Penalti

Manchester United (MU) melaju ke final Piala FA seusai menyingkirkan Coventry City lewat drama adu penalti.


Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

3 hari lalu

Pelatih Manchester United Erik ten Hag. REUTERS
Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

Menjelang laga semifinal Manchester United melawan Coventry City di semifinal Piala FA, Erik ten Hag mengungkapkan pengakuan mengejutkan.


Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

3 hari lalu

Kobbie Mainoo dari Manchester United merayakan gol kedua mereka bersama Diogo Dalot dan Casemiro dalam pertandingan Liga Premier Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Manchester, Inggris, 7 April 2024. REUTERS/Carl Recine
Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

Pemenang duel Coventry City vs Manchester United ini akan berhadapan dengan Manchester City yang sudah memastikan lolos final Piala FA.