TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, mengatakan hasil imbang 1-1 melawan Rusia di Piala Eropa 2016 bagaikan pil pahit yang sulit ditelan semua pemainnya.
"Saya merasakan emosi yang sama dengan para pemain. Mengatakan kami kecewa akan menjadi pernyataan yang meremehkan. Kami hampir menang secara layak dan kalah dalam satu menit injury time. Sulit menelan pil pahit, tapi itu terjadi pada sepak bola," katanya, seperti dilansir situs UEFA, Minggu pagi WIB.
Hodgson menilai pasukannya sudah hampir menang tapi terpaksa imbang akibat satu menit kelengahan pada waktu tambahan (injury time) babak kedua. Hodgson pun berharap gol di saat-saat terakhir menjadi pelajaran berharga untuk pasukan muda Inggris di masa mendatang.
"Ketika kami menganalisis pertandingan, akan ada banyak hal yang akan kami bawa ke depan dan mudah-mudahan kami bisa menyimpan dalam ingatan gol pada menit terakhir ini," kata bekas pelatih Liverpool itu.
Hodgson mengemukakan, permainan Inggris sudah bagus tapi, pada awal babak kedua, kerap membiarkan pemain Rusia melepaskan umpan ke lini depan.
Roy Hodgson
"Saya pikir kami bagus pada 45 menit pertama dan 30 menit terakhir babak kedua. Kami sangat tidak bagus pada 15 menit pertama babak kedua dan mereka punya kemungkinan memainkan banyak bola panjang ke depan," katanya.
Hodgson menyatakan ia tahu Eric Dier mampu melakukan eksekusi tendangan bebas yang akurat karena itu sudah biasa dilakukan saat latihan.
"Saya tahu dia bisa karena saya melihatnya saat latihan. Itu adalah konsekuensi dari kenyataan bahwa kami menguasai bola di wilayah mereka dan mereka terpaksa melakukan pelanggaran," ucapnya.
Inggris akan menghadapi Wales pada 16 Juni dan bertemu dengan Slovakia lima hari kemudian.
ANTARA