TEMPO.CO, Jakarta - Italia memulai perjalanannya di Piala Eropa 2016 dengan menghadapi Belgia di penyisihan Grup E pada Selasa, 14 Juni 2016, pukul 02.00 WIB.
Banyak yang meragukan Italia bisa selamat dalam turnamen ini karena dinilai terlalu sering bermain bertahan dan tak punya striker kreatif. Namun pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte, sudah menyiapkan jawaban dalam buku strateginya.
Menurut Conte, Italia akan memakai formasi yang cepat berubah dan tak bisa ditebak seperti bunglon yang mampu mengganti warna kulitnya. Conte menyatakan kemampuan para pemain untuk beradaptasi dengan perubahan cepat dalam permainan bakal mengejutkan Belgia, yang menempati peringkat kedua tim terbaik di dunia.
Conte mengatakan Italia tak akan bergantung pada satu formasi tertentu. “Kami bermain dengan sistem berbeda, baik dalam menyerang maupun bertahan,” ucap pelatih 46 tahun yang bakal menukangi Chelsea pada musim depan itu. “Ini seperti formasi bunglon, karena kami sudah mengingat semua taktiknya di dalam pikiran.”
Conte dikenal sebagai pelatih yang sangat disiplin dan fokus pada taktik. Namun Italia menghadapi masalah setelah dua pemain tengahnya, Marco Verratti dan Claudio Marchisio, dibekap cedera. Italia pun tak memiliki cukup striker yang benar-benar tajam.
Selama babak kualifikasi, Conte sudah menggunakan beberapa formasi untuk mengganti strategi favoritnya 3-4-3 atau 4-2-4. Hasilnya cukup brilian. Italia tak terkalahkan selama babak kualifikasi dan meraih tujuh kemenangan dari sepuluh pertandingan.
Tanpa para pemain bintang, menurut Conte, Italia akan sangat bergantung pada kemampuan anggota tim untuk beradaptasi dan berganti gaya dengan cepat selama bertanding. “Kami berharap akan mendapat pertandingan yang fantastis,” tutur Conte. “Sangat penting untuk berjuang, berganti posisi, dan melakukan segalanya seperti yang sudah dipelajari.”
AP | ESPN | GABRIEL WAHYU TITIYOGA