TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 polisi bersenjata merazia hotel yang menjadi tempat menginap sejumlah suporter tim Rusia. Hal ini dilakukan menyusul kerusuhan antarsuporter usai pertandingan penyisihan Piala Eropa antara tim Inggris dan Rusia yang berakhir imbang 1-1 di Marseille, Sabtu pekan lalu.
Dalam keributan yang terjadi di stadion Velodrome, gerombolan suporter tim Rusia terlihat merangsek ke arah tribun fan Inggris, menembus barikade petugas sembari melemparkan berbagai benda. Kembang api, benda yang seharusnya dilarang dibawa ke dalam stadion, juga dinyalakan. Sejumlah suporter Inggris tampak melawan sementara lainnya berusaha menyelamatkan diri.
Aleksandr Shprygin, Presiden Asosiasi Suporter Sepak Bola Rusia (VOB), mengatakan polisi yang membawa senapan otomotis mendatangi hotel tempat mereka menginap. “Mereka masuk ke seluruh kamar yang ditempati sekitar 50 anggota VOB, mencatat seluruh dokumen dan memotret semua suporter,” kata Shprygin seperti ditulis R-Sport, Senin, 13 Juni 2016.
Shprygin mengatakan para polisi memeriksa seluruh kamar dan dokumen, termasuk tiket-tiket pertandingan Piala Eropa yang dimiliki para suporter Rusia. Para polisi juga menyita minuman beralkohol yang ada di kamar. Mereka pun menanyai para suporter apakah mereka terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Hampir separuh dari penghuni kamar hotel yang diperiksa polisi sedang tak ada di tempat. Setelah memeriksa selama 40 menit, polisi akhirnya pergi meninggalkan hotel tersebut tanpa menahan seorang pun. “Menariknya, di sekitar sini ada belasan hotel yang jadi tempat menginap para suporter Rusia lain, ada juga beberapa apartemen yang disewa,” kata Shprygin. “Entah kenapa polisi datang kemari, tempat anggota resmi VOB menginap.”
Kerusuhan antarsuporter itu mengejutkan banyak pihak. Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengancam akan mendiskualifikasi tim Rusia dan Inggris dari Piala Eropa jika para suporter mereka terlibat kerusuhan kembali.
Kantor berita Rusia, TASS, menyebutkan UEFA bakal menjatuhkan denda lebih dari 50 ribu euro kepada Asosiasi Sepak Bola Rusia karena perilaku buruk para suporternya. Mengutip seorang sumber, TASS menyebutkan Rusia juga kemungkinan berlaga tanpa dukungan suporter saat menghadapi Slovakia, 15 Juni nanti. “UEFA sepertinya lebih memilih untuk menjatuhkan denda,” kata sumber tersebut.
RSPORT | VOSPOSRT | TASS | SPUTNIK | GABRIEL WAHYU TITIYOGA