TEMPO.CO, Jakarta - Bursa transfer musim panas baru dibuka dua pekan tapi pelatih Leicester City Claudio Ranieri sudah mulai cemas. Sebab, satu per satu pemainnya mulai hengkang.
N'Golo Kante, misalnya. Dia hijrah ke Chelsea pada akhir pekan lalu. Gelandang berusia 25 tahun ini pergi dengan uang tebusan 30 juta pound sterling atau sekitar Rp 519 miliar.
Pemain lain yang dikabarkan akan menyusul Kante adalah Riyad Mahrez. Sinyal kepergian pemain sayap ini terlihat saat dia menolak perpanjangan kontrak yang diajukan Leicester City.
Dalam kontrak baru tersebut, Leicester menawarkan gaji 80 ribu pound sterling atau sekitar Rp 1,3 miliar per pekan kepada Mahrez. Angka ini cukup tinggi karena gaji Mahrez saat ini hanya 35 ribu pound sterling per pekan.
Namun angka tersebut tak cukup untuk membuat Mahrez bertahan. Sebab, ia bisa mendapatkan lebih banyak jika pindah. Sebagai perbandingan, di Chelsea, Kante kini mendapatkan gaji tak kurang dari 150 ribu pound sterling per pekan.
Jika jadi pindah ke Chelsea, gaji Mahrez tentu akan lebih besar daripada Kante. Sebab, performa Mahrez lebih kinclong. Pada musim lalu dia mencetak 17 gol dan 11 assist di Liga Primer. Sedangkan Kante hanya mencetak satu gol.
Selain Chelsea, klub yang tengah mengincar Mahrez adalah Arsenal. The Gunners—julukan Arsenal—sebelumnya menawar striker Leicester City, Jamie Vardy. Namun Vardy lebih memilih bertahan di Leicester.
"Peluang mendatangkan Mahrez lebih besar daripada Jamie Vardy," demikian kabar di harian Express, kemarin. Harga Mahrez ditaksir tidak lebih dari 25 juta pound sterling atau sekitar Rp 432 miliar.
Tak hanya klub dari Liga Primer Inggris yang tertarik memboyong Mahrez. Bahkan klub sebesar Barcelona pun dikabarkan telah memasukkan Mahrez ke radar mereka.
Namun Mahrez belum menentukan klub tujuannya. Agennya, Kamel Bengougam, mengatakan saat ini kliennya cukup bahagia di Leicester City. Apalagi mereka akan bermain di Liga Champions Eropa musim depan.
"Namun, jika ada tawaran dari klub besar Eropa, sangat mungkin ia akan mempertimbangkannya," kata Bengougam. "Karena itu, saya pikir 50 persen dia akan bertahan dan 50 persen akan pergi."
Bengougam tak menyebutkan klub mana saja yang telah mengirim tawaran secara resmi ke Leicester City. Adapun sejumlah media Inggris menyebut Real Madrid juga berminat meminang Mahrez.
Los Blancos—julukan Real Madrid—memerlukan pemain sayap kanan untuk menempati posisi James Rodriguez, yang disebut-sebut bakal dijual pada bursa transfer musim panas ini.
Meski begitu, gencarnya berita rencana kepindahan Mahrez ternyata tak membuat keyakinan Claudio Ranieri goyah. Pelatih asal Italia ini tetap membesarkan hatinya. Menurut dia, pemain sayap andalannya itu tidak akan meninggalkannya.
"Saya sangat yakin dia akan tetap di sini bersama kami karena dia merasa senang dan nyaman berada di antara kami. Mahrez juga tidak pernah mengatakan akan pergi," kata Ranieri.
Ranieri masih cukup optimistis karena tim yang secara terang-terangan menyatakan minatnya kepada Mahrez adalah Chelsea dan Arsenal. Performa kedua tim ini pada musim lalu tidak lebih bagus dibanding Leicester.
Apalagi Chelsea yang hanya finis di urutan ke-10 klasemen Liga Primer Inggris. Mereka tidak akan bermain di Liga Champions Eropa musim depan. Padahal impian Mahrez adalah bermain di Liga Champions.
Namun, jika Barcelona dan Real Madrid benar-benar melamar Mahrez, bisa lain ceritanya. Sebab, Barcelona dan Madrid sama-sama tim raksasa dan sama-sama punya bujet besar. Mereka juga langganan juara Liga Champions.
THE GUARDIAN | ESPN FC | EXPRESS | DWI GUSTIAR
