TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menggelar Kongres Luar Biasa hari ini, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Sesuai rencana, KLB hari ini bukan untuk memilih ulang Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI, tapi merupakan persiapan untuk menggelar pemilihan yang bakal digelar sebelum 31 Oktober 2016.
Anggota Dewan Kehormatan PSSI Nurdin Halid berharap kongres luar biasa hari ini bakal berjalan lancar dan demokratis. Mantan Ketua Umum PSSI ini pun optimistis tak akan ada perdebatan alot dalam KLB hari ini.
"Kalau semua mau jalankan statuta PSSI dan FIFA pasti lancar," kata Nurdin yang hadir di arena KLB, kepada wartawan, Rabu, 3 Agustus 2016.
Soal bakal calon Ketua Umum yang bakal muncul di KLB, Nurdin enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa semua orang pemilik suara dan pejabat PSSI saat ini punya hak yang sama untuk maju menjadi bakal calon ketua umum dan anggota Komite Eksekutif.
"Harus demokratis tapi tetap sesuai statuta PSSI dan FIFA," kata Mantan Ketua Umum PSSI itu.
Saat disinggung soal kemungkinan dia maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI, Nurdin menolak. Dia menegaskan tak akan maju lagi sebagai calon ketum PSSI. "Sudah lewat waktunya, masih banyak kok tokoh lain," kata dia.
Di luar lokasi KLB, ratusan personel polisi tampak berjaga-jaga. Polisi mengantisipasi ancaman aksi unjuk rasa Bonek--pendukung Persebaya Surabaya--di lokasi KLB. Ribuan Bonek tersebut menuntut PSSI memasukkan lagi Persebaya yang sempat tak diakui keabsahannya saat dualisme kepemimpinan federasi sepak bola Indonesia beberapa tahun lalu.
Nurdin Halid pun meminta ribuan Bonek tenang dan tak mengganggu proses KLB. Untuk Persebaya, kata dia, PSSI punya cara untuk mengembalikan klub asal Surabaya itu kembali ke lapangan hijau. "Statuta PSSI sudah mengatur solusinya. Tak perlu lewat pengadilan," kata dia.
Kongres Luar Biasa merupakan salah satu perintah federasi sepak bola dunia atau FIFA untuk menghentikan ketegangan di PSSI. Melalui surat resmi, FIFA mengagendakan enam butir hal harus dilakukan dalam KLB, Rabu mendatang.
Pertama, KLB harus mengkonfirmasi Hinca Panjaitan sebagai pelaksana tugas Ketua PSSI hingga pelaksanaan pemilihan pengurus. Kedua, menentukan pergantian seluruh komite eksekutif dan ketua umum PSSI atau hanya mengganti posisi ketua umun dan dua komite eksekutif yang kosong. Ketiga, menentukan tanggal pelaksanaan pemilihan pengurus PSSI yang tak boleh lebih dari 31 Oktober 2016.
Keempat, FIFA meminta sidang KLB mengadobsi perubahan kode pemilihan umum PSSI. Kelima, memilih anggota Komite Pemilihan yang diketuai oleh Agum Gumelar. Terakhir, memilih anggota Komite Banding Pemilihan yang diketuai oleh Erick Tohir.
INDRA WIJAYA