TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Di sela latihan, Neymar memamerkan tato di betis kirinya. Di sana ada gambar anak kecil mengenakan topi yang melihat ke arah Mogi das Cruzes, tempat kelahirannya, dengan mimpi-mimpinya, yakni menjadi pemain hebat, rumah keren, dan trofi Liga Champions.
Bocah di tato itu tak lain Neymar sendiri. Semua impian itu kini sudah dia rengkuh. Neymar bergelimang harta dan bergaya hidup jetset. Menurut dia, setiap jutawan muda yang sedang berada di puncak akan menjalani gaya hidup seperti itu.
"Bayangkan saat Anda berusia 24 tahun dan mendapatkan apa yang saya peroleh dan memiliki semua," katanya di kamp pelatihan Brasil, Selasa lalu. "Tidakkah Anda akan berlaku seperti saya?"
Nah, inilah yang menjadi masalah bagi publik Brasil. Pada saat perhelatan laga sepak bola di Olimpiade akan digelar, pemain andalannya masih saja slenge’an dan doyan foya-foya.
Apalagi mereka tahu emosi Neymar yang kadang kurang terkontrol. Hal itu dianggap akan mempengaruhi pasukan Selecao nanti. Terakhir kali membela Brasil di Copa America 2015, dia diusir keluar oleh wasit. Padahal Neymar adalah pemain paling senior dalam skuad Brasil dan punya pengalaman tampil di Olimpiade London 2012—saat itu dikalahkan oleh Meksiko di final.
Mantan pemain timnas Brasil, Juninho, mewanti-wanti agar Neymar fokus. Dia juga meminta anak muda itu tak mudah panas hati di lapangan nanti. Sebab, menjadi tuan rumah membuat Brasil mau tidak mau harus berjaya.
Jika lebih tenang, bukan tidak mungkin Brasil akan sukses meraih emas di Olimpiade. “Ketika bola mendarat di kakinya, semua masyarakat Brasil akan menjatuhkan harapan kepadanya,” ujar Juninho.
Di Olimpiade Rio, Neymar akan memimpin Brasil menghadapi Afrika Selatan, Irak, dan Denmark di babak penyisihan grup, yang dimulai besok. "Saya pikir Anda harus memulai dengan melihat apa yang saya lakukan di lapangan," katanya. "Saat saya di luar lapangan, saatnya kepentingan pribadi saya.”
Sesumbar Neymar memang telah dibuktikan sebelumnya di lapangan. Brasil sukses menekuk Jepang 2-0 dalam laga uji coba di Serra Dourada Stadium, Sabtu pekan lalu. Namun pertandingan itu hanyalah uji coba sebelum berlaga di Olimpiade 2016.
Publik tak lantas menjadi tenang. Perang sesungguhnya belum dimulai, tapi Neymar sudah menggelar pesta kemenangan dengan mengundang rekan satu timnya untuk merayakannya di penginapan mewah di daerah Alphaville.
Brasil akan bertemu dengan Afrika Selatan dalam laga pertama di Olimpiade Rio 2016, dinihari nanti, mulai pukul 02.00 WIB. Neymar mengatakan selalu berpikir menang. Dia menganggap berpikir kalah hanya akan merampas keinginan untuk menang. "Saya tidak suka kalah. Kalah tidak pernah terlintas dalam pikiran saya. Saya ingin membawa medali emas untuk Brasil,” ujarnya.
INDEPENDENT | GUARDIAN | SPORTMAIL| NUR HARYANTO