TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand, menilai Paul Pogba harus membuktikan bahwa dia pantas menyandang status sebagai pemain termahal di dunia. Menurut dia, predikat termahal itu merupakan beban yang sangat berat.
Ferdinand mengatakan bahwa dia pernah merasakan tekanan seperti itu ketika menyandang status sebagai pemain termahal di Liga Inggris ketika pindah dari Leeds United ke Manchester United dengan mahar 30 juta pound sterling pada 2000. Saat itu, dia merasa rekan-rekannya menuntut dia memberikan sesuatu yang lebih karena statusnya itu.
"Itu adalah tekanan yang sangat besar, tapi tekanan paling besar bukanlah ketika Anda berada di lapangan pertandingan. Tekanan terbesar saya adalah ketika berada di tempat latihan," ujarnya.
"Begitu saya memasuki ruang ganti dan mengetahui rekan-rekan saya berpikir, Apa yang didapatkan dari kamu dengan 30 juta pound sterling? Bisakah dia membantu kami merebut gelar juara?"
Tekanan seperti itu, menurut Ferdinand, pasti akan dirasakan Pogba di United. Namun, menurut dia, hal itu akan hilang jika gelandang asal Prancis itu bisa membawa United kembali ke masa kejayaannya. Ferdinand pun merasakan hal yang sama.
"Ketika Pogba tiba, maka akan muncul pertanyaan antara hitam dan putih: Apakah dia akan tampil baik? Apakah Manchester United akan memenangkan gelar?" kata Ferdinand
"Seperti itu kah cara orang menilai Anda di sana? Ketika saya tiba di sana orang berkata bahwa United mengeluarkan terlalu banyak uang untuk seorang bek tengah. Namun ketika kami memenangkan gelar orang akan mengatakan nilai itu tak mahal jika dibandingkan dengan 6 gelar Liga Inggris dalam 12 tahun."
"Jika Pogba datang ke sana dengan 100 juta pound sterling, maka dia harus memenangkan minimal 5 gelar Liga Inggris dalam 10 tahun. Dengan begitu orang akan berkata, 'Kerja yang bagus, bisnis yang bagus'," lanjut Ferdinand.
MIRROR | FEBRIYAN