TEMPO.CO, Jakarta - Awal buruk dipetik Arsenal di Liga Inggris musim 2016/2017. Sempat mengawali laga dengan meyakinkan, The Gunners akhirnya takluk 3-4 di tangan Liverpool dalam laga di Emirates Stadium, Ahad malam, 14 Agustus 2016.
Kekalahan itu menyudahi rentetan tidak terkalahkan Arsenal pada musim lalu saat tim itu lima kali menang dan lima kali seri. Kekalahan itu pun membuat suporter kesal. Begitu wasit meniup pluit tanda akhir pertandingan, suporter ramai-ramai menyoraki dan mengejek para pemain.
Kekecewaan fan itu dimaklumi Thierry Henry, mantan bintang Arsenal yang kini menjadi komentator Sky Sports. Bagi dia, kekecewaan itu masuk akal. Sebab, sejak kompetisi belum dimulai, pelatih Arsene Wenger dan petinggi klub sudah menekankan bahwa klub itu punya uang dan bisa bersaing melawan siapa saja di bursa transfer.
"Tapi, saat musim dimulai, kami nyatanya tak bisa bersaing di bursa transfer. Jadi bagaimana sebenarnya? Saya tak paham," ujar mantan pemain Arsenal asal Prancis itu. "Apa Arsenal masih menjadi pilihan utama di Inggris? Kalau seorang pemain besar tersedia di bursa, bisakah Arsenal bersaing mendapatkannya? Bisakah Arsenal mengajukan tawaran? Lalu, apakah jumlah besaran uangnya gila-gilaan? Kita tahu memang begitu, tapi Anda haruslah membayar."
Bagi Henry, fenomena saat ini mengindikasikan bahwa Arsenal sudah tak lagi menarik bagi banyak pemain bintang. "Pada akhirnya, apakah pemain itu mau ke Arsenal? Itulah yang harus kita pertimbangkan. Jadi, apakah Arsenal masih menjadi pilihan utama di Inggris? Saya pikir tidak," tuturnya.
MIRROR | NS