TEMPO.CO, London - Jose Mourinho menangani Manchester United dengan membawa Zlatan Ibrahimovic. Pep Guardiola membawa darah Barcelona ke Manchester City. Tapi, pada pertandingan perdana Liga Primer Inggris 2016-2017 yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Agustus 2016, masuknya mereka belum membuat permainan Manchester United dan Manchester City menarik atau enak ditonton.
Manchester City di bawah penanganan Guardiola masih belum menampakkan isyarat lebih baik daripada era sebelumnya di bawah asuhan Manuel Pellegrini ketika beruntung bisa mengalahkan Sunderland 2-1. Adapun Manchester United memang menang telak 3-1 di Bournemouth. Tapi, “masih seperti biasa”, penampilan tim-tim besutan Mourinho memang tidak untuk dinikmati, tapi cukup ditunggu kemenangan atau kekalahannya.
Manchester United masih seperti musim lalu di bawah asuhan Louis van Gaal. Mereka tampil seperti aliran sungai yang tersendat dengan berbagai batu karang. Sepak bola Liga Primer Inggris yang lebih menarik justru disuguhkan satu pemain lama dan satu lagi sudah satu musim di sana, yaitu manajer Arsene Wenger dan Juergen Klopp.
Arsenal dan Liverpool sama-sama bermain terbuka dan agresif, juga tidak punya beban yang terlalu berlebihan untuk takut kalah. Klopp pantas puas dengan kemenangan 4-3 setelah tertinggal lebih 0-1. Namun Wenger berhak dipuji karena konsisten membuat Arsenal bermain menyerang dan enak ditonton.
Setelah pertandingan, Wenger mengatakan mereka belum siap secara fisik untuk mengawali kiprah di Liga Primer Inggris. Beberapa pemain teras juga masih absen karena sejumlah alasan. Apa pun alasan Wenger, salah bila orang menilai Arsenal bakal jeblok di musim ini. Sebaliknya, mereka salah satu tim yang terawat kontinuitas penampilannya di divisi tertinggi Liga Inggris. Sebab, sampai sekarang tim tersebut belum mengalami perombakan yang drastis di pucuk manajemennya.
Adapun Klopp juga makin menunjukkan kepiawaiannya mengelola semua potensi yang ada di tim, seperti saat ia membawa Borussia Dortmund menjadi rival buat Bayern Muenchen di Bundesliga Jerman. Selain Liverpool dan Arsenal, Everton di bawah asuhan manajer baru, Ronald Koeman, dan Tottenham Hotspur pimpinan manajer andal asal Argentina, Mauricio Pochettino, tampil solid dan lumayan memikat penampilannya.
Sepak bola memang berorientasi pada hasil. Tapi, bila terlalu takut kalah dan terlalu takut namanya tercoreng, para pelakunya akan "membunuh" permainan sepak bola di lapangan. Semoga Mourinho tidak melakukan itu di Old Trafford dan Pep tidak kehilangan kegembiraannya di Stadion Etihad.
PRASETYO