TEMPO.CO, JBalikpapan – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi urung membuka secara resmi turnamen Liga Santri Nusantara di Stadion Parikesit Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur.
Imam yang sudah tiba di Balikpapan, mendadak harus dilarikan ke rumah sakit Siloam alasan kesehatan. “Sepertinya kecapekan fisiknya, kakinya mendadak sakit. Menteri memang sempat jatuh sebelumnya,” kata Ketua Panitia Liga Santri Nusantara, Abdul Ghaffar Rozin, Jumat, 19 Agustus 2016.
Rozin mengatakan Menteri Imam baru saja tiba dari Brazil guna memberikan dukungan pada kontingen olimpiade Indonesia. Dia langsung melanjutkan sejumlah agenda di Kaltim diantaranya kunjungan Desa Tani Samboja Kutai Kartanegara, SMP 1 Balikpapan dan membuka turnamen Liga Santri Nusantara. “Jadwalnya memang padat sehingga kecapekan,” ungkapnya.
Menteri Imam memang terlihat kelelahan dalam mengikuti rangkaian acara di Kalimantan Timur. Dia berjalan pelan dengan mengenakan sandal saat menyerahkan bantuan alat olahraga di SMP 1 Balikpapan.
Ketua PBNU, Said Aqil Siroj akhirnya yang membuka secara resmi turnamen sepak bola memperebutkan Piala Menpora. Tokoh NU ini membuka kejuaraan ini lewat pemukulan lima beduk bersama Pangkostrad, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, Pangdam Mulawarman Mayor Jenderal Johny L Tobing, dan Ketua Panpel Kaltim Abdulloh pukul 15.00 Wita. Pertandingan eksebisi tim PON Kaltim dan Jabar digelar tepat pukul 14.00 Wita.
Rozin mengatakan turnamen ini diikuti sebanyak 164 pondok pesantren di Kaltim/Kaltara. Pertandingan pembukaan mempertemukan Pondok Pesantren Na'am Darussalam Balikpapan dan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Samarinda. “Masing-masing berasal dari Region Kalimantan I yang meliputi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” ungkapnya.
Meski pembukaan resmi secara nasional diselenggarakan hari ini, kick off sudah berlangsung di sejumlah region seperti Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta. Tim terbaik nantinya akan dipertemukan antara masing masing region.
Said Aqil dalam kata sambutan memotivasi santri agar juga berprestasi dalam bidang olahraga sepak bola. Ia berharap kelak ada santri yang menjadi bintang sepakbola nasional. "Kita tunjukkan bahwa santri serba bisa," ujarnya.
SG WIBISONO