TEMPO.CO, Leicester - Pelatih asal Italia, Claudio Ranieri, masih menganggap timnya, Leicester City, sebagai tim underdog meski mereka berhasil menjuarai Liga Primer Inggris musim kompetisi lalu, 2015/2016. Ambisinya sekarang adalah membawa Leicester mengumpulkan jumlah nilai lebih banyak dibanding ketika mereka memenangi Liga Primer Inggris musim lalu dengan 81 poin.
Ranieri mengungkapkan targetnya tersebut setelah Manajer Arsenal, Arsene Wenger, baru-baru ini mengatakan ia merasa bersalah membuat Arsenal gagal memenangi Liga Primer Inggris musim lalu. “Saya hanya sedang berpikir tentang klub saya,” kata Ranieri sebelum menjalani pertandingan kandang melawan Arsenal pada Sabtu ini, 20 Agustus 2016, dalam rangkaian partai kedua Liga Primer Inggris 2016/2017. “Kami meraih 81 poin (musim lalu). Target saya musim ini adalah, bila mungkin, meraih nilai 82. Saya tidak berpikir tentang lain-lainnya,” kata Claudio Ranieri.
Ranieri menegaskan bahwa targetnya meraih 82 poin musim ini tidak ada hubungannya dengan harapan mereka bisa mempertahankan gelar juara. “Tidak, saya ingin hal ini untuk filosofi dalam hidup saya. Saya sudah membuat 81. Saya mulai berusaha memperbaiki apa yang diraih musim lalu. Itulah ambisi saya setiap waktu.”
Target Ranieri tersebut bisa terlalu tinggi karena mereka sudah kalah oleh Hull City dalam pertandingan perdana musim ini. Ranieri menyadari perjuangan musim ini bakal lebih keras dan sudah membayangkan bakal terjadi pertarungan sengit di antara klub-klub guna menguatkan posisi di puncak klasemen menjelang akhir musim ini.
“Kami juara, tapi kami adalah underdog dengan banyak tim besar. Sebab, mereka kini sedang membangun kekuatan masing-masing. (Manchester) City berapa lama? Sejak (Alex) Ferguson menjadi manajer (Manchester United), mereka terus membangun kembali, membangun kembali. Tottenham, Liverpool, semuanya. Pelan-pelan, kami ingin membuat pembangunan yang sangat baik. Jadi, jika kami underdog, itu adalah normal,” kata Ranieri.
GUARDIAN | BBC | PRASETYO