TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti, tak sungkan menerapkan nepotisme di tempatnya bekerja. Ia baru saja menunjuk putranya sendiri, Carlo Ancelotti, sebagai salah satu asistenya.
Davide, yang masih berusia 27 tahun, akan menemani Ancelotti di fasilitas latihan dan bench Bayern saat pertandingan. Ia melengkapi jajaran asisten yang sebelumnya sudah diisi Paul Clement, Hermann Gerland, serta pakar gizi Mino Fulco.
Davide sebenarnya sudah berada di sisi Ancelotti sejak melatih Real Madrid. Saat itu ia hanya jadi instruktur kebugaran.
Awalanya, peran sama diduga akan diberikan pada putranya itu di klub barunya. Namun, melihat kemajuan Davide dalam kurses bahasa jermannya, ia akhirnya dipromosikan jadi asisten sekaligus membantu ayahnya berkomunikasi dengan pemain.
Davide mengaku tak kesulitan memberi instruksi dalam bahasa Jerman. “Saya menyokong para pelatih baik dalam latihan maupun dalam persiapan pra pertandingan. Dalam latihan, saya menjelaskan latihan atau membantu dengan Bahasa Jerman,” kata dia, seperti termuat di akun twitter Bayern.
Ia sebelumnya pernah menjadi pemain dan menimba ilmu di akademi AC Milan. Tapi, kariernya tak berkembang. Ia antara lain pernah bermain di klub level bawah Italia, ASDC Borgomanero, pada 2008. Ia akhirnya memilih pensiun dan menamatkan pendidikan sains keolahragaan.
IklanScroll Untuk MelanjutkanClub: FC Bayern Munich
Manager: Carlo Ancelotti
Assistant Manager: Davide AncelottiFather & Son! pic.twitter.com/vpt9fmpMB3
— Footy Accumulators (@FootyAccums) August 23, 2016
MIRROR | NS