TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Liverpool, Daniel Sturridge, mengaku tak bahagia dengan strategi Manajer Jurgen Klopp yang menempatkannya sebagai pemain sayap pada musim ini. Dia mengaku lebih nyaman berada di posisi penyerang tengah, seperti yang biasa ditempatinya.
"Tentu ini lebih sulit bagi saya untuk bermain melebar. Saya adalah penyerang tengah," ujar Sturridge, seperti dilansir laman Daily Mail.
"Dalam sepak bola modern, pemain memang harus fleksibel. Namun semua orang tahu posisi terbaik saya. Semua orang tahu di mana saya paling menikmati posisi bermain. Saya hanya melakukan pekerjaan untuk tim," ujarnya.
Klopp menempatkan Sturridge sebagai pemain sayap pada dua laga terakhir Liverpool. Hasilnya, Sturridge bermain buruk saat Liverpool ditundukkan Burnley akhir pekan lalu. Namun dia mampu mencetak dua gol saat mereka menundukkan Burton pada laga Piala FA, yang kini berganti nama menjadi Piala EFL. Di posisi penyerang tengah, Klopp lebih memilih Divock Origi atau Roberto Firminho.
Sturridge mengatakan telah bermain buruk pada laga melawan Burnley karena tak terbiasa dengan posisi itu. Dia mengaku banyak menemukan perbedaan saat berlaga sebagai di posisi sayap.
"Saya adalah pemain yang memiliki insting bermain di tengah. Pergerakan saya lebih jelas dan itu hal yang saya lakukan selama beberapa tahun. Saya seperti bermain autopilot di sana. Anda melakukan sesuatu karena terbiasa melakukan itu," ujarnya,
"Namun, ketika bermain melebar, Anda harus mengkhawatirkan banyak hal. Cara bermainnya sungguh berbeda," ucapnya.
Namun Sturridge mengaku akan tetap menjalankan instruksi dari Klopp jika dia memang dibutuhkan di posisi itu.
"Saya harus melakukan tugas untuk tim. Saya tak mengatakan bahagia melakukan itu. Saya hanya mengatakan harus melakukan itu untuk tim. Sepak bola adalah permainan tim. Jika saya ditaruh di posisi itu, saya harus bermain di sana," tuturnya.
DAILY MAIL|FEBRIYAN