TEMPO.CO, Jakarta - Karier Joe Hart layaknya putaran roda nasib, bahkan bukan tidak mungkin memenuhi peribahasa populer, habis manis sepah dibuang.
Hart merasa dianggap tidak berguna lagi, kemudian ia disia-siakan. Penjaga gawang Manchester City yang juga membela timnas Inggris itu kini bersiap dicampakkan dengan dilego ke Torino, sebagaimana dikutip dari laman Givemesport.
Hart yang kini berusia 29 tahun itu justru menjadi penjaga gawang ketiga setelah Claudio Bravo dan Willy Caballero di Manchester City di bawah arahan Pep Guardiola.
Hart seakan tidak punya pilihan selain menyingkir ke Liga Italia. Ini pilihan yang tidak mudah bagi penjaga gawang sekelasnya. Ia sempat dihubung-hubungkan bakal direkrut ke Everton dan Liverpool, hanya saja Liga Inggris bukan pelabuhan yang ramah.
Fans City merespons kasus yang menimpa Hart dengan melontarkan perasaan prihatin. Penjaga gawang itu kemudian menulis kesan-kesannya di halaman Facebook miliknya.
Ia mengatakan, "Selamat sore. Saya hanya ingin mengambil tanggung jawab atas keprihatinan yang melanda fan Manchester City."
"Saya menghadapi situasi yang tidak mudah dalam beberapa pekan ini berkaitan dengan keberadaan di City. Sejak saya meneken kontrak pada 2006 di klub ini, fan memberi banyak pengalaman berharga di laga sepak bola. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan hal itu."
"Sepak bola adalah laga yang sarat dengan hal-hal yang gila, diwarnai dengan banyak hal menawan. Saya sekarang siap meniti karier di klub lain dan saya berterima kasih kepada Torino yang memberi kepercayaan membela klub besar itu," kata Hart.
ANTARA