TEMPO.CO, Jakarta - Diego Costa berjanji akan mencetak gol jika diturunkan oleh manajer tim Spanyol, Julen Lopetegui, dalam pertandingan melawan Liechtenstein di Stadion Reino de Leon, Selasa dinihari nanti. Pertandingan ini adalah rangkaian pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G zona Eropa.
“Sebuah era baru telah dimulai. Saya memiliki keyakinan akan rekan-rekan satu tim,” kata Costa. Setelah gagal mempertahankan gelar juara Piala Eropa di Prancis, Juni-Juli lalu, Vicente del Bosque mengundurkan diri sebagai pelatih Spanyol dan digantikan Julen Lopetegui.
Era baru Spanyol diawali dengan kemenangan mereka dalam pertandingan uji coba melawan Belgia 2-0 pada Kamis pekan lalu. “Benar bahwa urusan mencetak gol saya belum selesai. Tapi, hari ini (saat turun sebagai pemain pengganti melawan Belgia), saya merasa nyaman dan gol-gol akan datang,” kata penyerang asal Brasil yang kemudian menjadi warga negara Spanyol ini.
Meski tidak mencetak gol dalam pertandingan uji coba melawan Belgia, Costa berjasa bagi David Silva, yang dua kali membobol gawang lawan dalam laga itu. Tampil menggantikan penyerang Alvaro Morata, yang mengalami cedera pada babak pertama, Costa memberi umpan matang kepada Silva sehingga gelandang serang klub Manchester City tersebut bisa mencetak gol pertama.
Pemanggilan Costa kembali ke skuad Spanyol sebenarnya memancing kritik keras dari para suporter tim juara Piala Dunia 2010 ini. Sebab, ketika tampil dalam Piala Eropa 2016 di bawah asuhan Del Bosque, Costa tak bisa berbuat banyak. Mereka pun kalah 0-2 melawan Italia pada babak 16 besar. Pemain berusia 27 tahun ini baru mencetak satu gol dalam 11 penampilannya untuk Spanyol sejak pindah kewarganegaraan dari negara asalnya, Brasil, pada 2014.
Tapi, Lopetegui, mantan pelatih klub Porto dan tim nasional Spanyol U-21, masih mempercayai Costa. “Ia memberikan gairahnya yang besar kepada tim ini,” kata Lopetegui, menjelaskan alasannya tetap mempertahankan Costa dan di sisi lain tak memanggil beberapa pemain kawakan lainnya seperti kiper Iker Casillas.
Adapun Costa menilai kritik yang terus dialamatkan publik Spanyol kepadanya bukan karena soal kualitas permainannya. “Mereka banyak mengkritik saya. Jika saya bermain untuk Real Madrid atau Barcelona dan asli Spanyol, mereka akan bilang saya sejumlah penampilan saya bagus dan mungkin yang terbaik untuk tim ini,” katanya.
Setelah pindah dari klub Atletico Madrid, Costa membela Chelsea dalam Liga Primer Inggris sejak dua tahun lalu. Di bawah asuhan Manajer Chelsea yang baru, Antonio Conte, dia mampu mencetak dua gol dalam tiga pertandingan awal musim kompetisi 2016/2017 saat ini.
Costa pun berjanji bisa memberikan manfaat maksimal buat Spanyol. “Saya akui belum banyak berbuat banyak untuk Spanyol. Saya belum mencetak gol. Tapi saya bisa berguna untuk tim. Saya banyak berpartisipasi dalam permainan dan saya senang berada di tim ini,” ucapnya.
Costa dikenal temperamental. Ia diganjar skors selama tiga pertandingan Liga Primer ketika menyikut pemain Liverpool, Emre Can, tahun lalu. Pada awal musim ini, sudah dua kali ia nyaris terkena kartu merah karena terjangannya kepada lawan.
Tapi, di sisi lain, penampilannya yang sangat bersemangat di depan gawang musuh adalah sisi positif yang dilihat Lopetegui. Costa bisa menjadi bomber ganas yang dibutuhkan Spanyol untuk membombardir lawan-lawan lain di Grup G yang jauh lebih berat, yakni Italia, Albania, Makedonia, dan Israel.
GUARDIAN | BBC | INDEPENDENT | DWI AGUSTIAR