TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol sukses mencukur Liechtenstein dengan skor 8-0 dalam laga kualifikasi Grup G Piala Dunia 2018 di Estadio Reino de Leon, Senin dinihari. Enam dari delapan gol tersebut dicetak oleh tiga pemain, yakni Diego Costa, David Silva, dan Alvaro Morata. Ketiganya sama-sama mencetak brace alias dua gol.
Diego Costa mencetak dua golnya pada menit ke-10 dan 66, David Silva pada menit ke-59 dan 90, dan Alvaro Morata pada menit ke-82 dan 83. Dua gol Spanyol lainnya dicetak Sergi Roberto pada menit ke-55 dan Viroto pada menit ke-60. Ini menjadi kemenangan terbesar dalam kualifikasi Piala Dunia 2018.
"Saya harus berterimakasih kepada teman-teman saya di tim. Mereka tidak pernah membiarkan saya menyerah," kata Diego Costa seperti dikutip dari Sky Sports.
Meski bukan satu-satunya pemain yang mencetak dua gol dalam laga tersebut, namun Diego Costa terlihat yang paling berbahagia atas kemenangan ini.
Maklum, ia sempat mengalami paceklik gol selama 23 bulan untuk timas Spanyol. Gol terakhirnya dicetak ke gawang Luxemburg pada Desember 2014.
Baca Juga:
Situasi ini sempat membuatnya frustasi. Sebab, ia menaruh harapan besar kepada timnas Spanyol. Untuk itu ia bahkan rela menukar kewarganegaraan Brasil yang dimilikinya dengan paspor Spanyol.
Namun performa buruknya membuat Costa hanya menjadi bahan olok-olok media Spanyol. Sikapnya yang temperamental menambah buruk citranya.
"Saya harus mengakui jika saya memang belum melakukan hal-hal yang hebat untuk Spanyol," kata Costa. "Tapi saya harap mereka tidak mengomentari karakter saya."
Diego Costa semakin terpuruk ketika namanya dicoret dari tim nasional Spanyol yang berlaga di Piala Eropa 2016. Impian indahnya bersama tim matador --julukan Spanyol-- buyar seketika.
Namun performa buruk Spanyol di Liga Eropa ternyata membawa berkah tersendiri buatnya. Dalam turnamen tersebut, Spanyol tersingkir di babak 16 besar.
Hasil ini cukup memalukan karena mereka adalah juara bertahan. Alhasil, Federasi Sepak Bola Spanyol pun kemudian memecat Vicente Del Bosque dari kursi pelatih pada Juli lalu.
Dari sinilah angin segar mulai berhembus. Sebab pengganti Del Bosque, yakni Julen Lopetegui, adalah penggemarnya. Pada saat yang sama performa Costa cukup apik di Chelsea dalam tiga pekan pertama Liga Primer Inggris musim ini.
Ia, misalnya, mencetak 3 gol dalam 2 pertandingan Liga Primer Inggris. Costa juga menciptakan satu assist dari dua laga tersebut. Catatan ini tak lepas dari radar Julen Lopetegui.
Pelatih berusia 50 tahun ini lalu memanggil Costa untuk kembali memperkuat Spanyol di babak kualifikasi Piala Dunia 2018. "Namun saya memerlukan gairahnya yang besar untuk menggerakkan tim ini," kata Lopetegui.
Costa tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Sebelum duel melawan Liechtenstein, pemain berusia 27 tahun ini berjanji akan mengakhiri masa pacekliknya. "Memang urusan gol saya belum selesai. Tapi saya yakin gol pasti akan datang," kata Costa.
Dan janji itu pun dibayarnya. Tak hanya satu, melainkan dua gol sekaligus. Rekan setimnya, Koke, percaya jika dua gol tersebut akan mengawali era baru Diego Costa di tim nasional Spanyol.
"Dia mengingatkan saya ketika kami masih bermain untuk Atletico Madrid. Saya senang dia akhirnya bisa membuktikan kehebatannya. Ini akan sangat menguntungkan Spanyol," kata Koke.
Spanyol memang akan sangat membutuhkan Costa. Sebab perjalanan mereka untuk menuju Piala Dunia 2018 masih sangat panjang. Mereka masih harus melawan Italia, Albania, Macedonia, dan Israel di babak kualifikasi Grup G.
Hanya dua dari enam tim ini yang akan terbang ke Rusia, tempat digelarnya Piala Dunia 2018.
SKY SPORTS | ESPN FC | FOOTBALL ESPANA | DWI AGUSTIAR