Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diego Costa Mulai Tinggalkan Masa Suram

image-gnews
Diego Costa tertunduk lutut usai Spanyol dikalahkan Chili dengan skor 2-0 pada babak penyisihan grup. REUTERS/Dylan Martinez
Diego Costa tertunduk lutut usai Spanyol dikalahkan Chili dengan skor 2-0 pada babak penyisihan grup. REUTERS/Dylan Martinez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol sukses mencukur Liechtenstein dengan skor 8-0 dalam laga kualifikasi Grup G Piala Dunia 2018 di Estadio Reino de Leon, Senin dinihari. Enam dari delapan gol tersebut dicetak oleh tiga pemain, yakni Diego Costa, David Silva, dan Alvaro Morata. Ketiganya sama-sama mencetak brace alias dua gol.

Diego Costa mencetak dua golnya pada menit ke-10 dan 66, David Silva pada menit ke-59 dan 90, dan Alvaro Morata pada menit ke-82 dan 83. Dua gol Spanyol lainnya dicetak Sergi Roberto pada menit ke-55 dan Viroto pada menit ke-60. Ini menjadi kemenangan terbesar dalam kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Saya harus berterimakasih kepada teman-teman saya di tim. Mereka tidak pernah membiarkan saya menyerah," kata Diego Costa seperti dikutip dari Sky Sports.

Meski bukan satu-satunya pemain yang mencetak dua gol dalam laga tersebut, namun Diego Costa terlihat yang paling berbahagia atas kemenangan ini.

Maklum, ia sempat mengalami paceklik gol selama 23 bulan untuk timas Spanyol. Gol terakhirnya dicetak ke gawang Luxemburg pada Desember 2014.

Situasi ini sempat membuatnya frustasi. Sebab, ia menaruh harapan besar kepada timnas Spanyol. Untuk itu ia bahkan rela menukar kewarganegaraan Brasil yang dimilikinya dengan paspor Spanyol.

Namun performa buruknya membuat Costa hanya menjadi bahan olok-olok media Spanyol. Sikapnya yang temperamental menambah buruk citranya.

"Saya harus mengakui jika saya memang belum melakukan hal-hal yang hebat untuk Spanyol," kata Costa. "Tapi saya harap mereka tidak mengomentari karakter saya."

Diego Costa semakin terpuruk ketika namanya dicoret dari tim nasional Spanyol yang berlaga di Piala Eropa 2016. Impian indahnya bersama tim matador --julukan Spanyol-- buyar seketika.

Namun performa buruk Spanyol di Liga Eropa ternyata membawa berkah tersendiri buatnya. Dalam turnamen tersebut, Spanyol tersingkir di babak 16 besar.

Hasil ini cukup memalukan karena mereka adalah juara bertahan. Alhasil, Federasi Sepak Bola Spanyol pun kemudian memecat Vicente Del Bosque dari kursi pelatih pada Juli lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sinilah angin segar mulai berhembus. Sebab pengganti Del Bosque, yakni Julen Lopetegui, adalah penggemarnya. Pada saat yang sama performa Costa cukup apik di Chelsea dalam tiga pekan pertama Liga Primer Inggris musim ini.

Ia, misalnya, mencetak 3 gol dalam 2 pertandingan Liga Primer Inggris. Costa juga menciptakan satu assist dari dua laga tersebut. Catatan ini tak lepas dari radar Julen Lopetegui.

Pelatih berusia 50 tahun ini lalu memanggil Costa untuk kembali memperkuat Spanyol di babak kualifikasi Piala Dunia 2018. "Namun saya memerlukan gairahnya yang besar untuk menggerakkan tim ini," kata Lopetegui.

Costa tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Sebelum duel melawan Liechtenstein, pemain berusia 27 tahun ini berjanji akan mengakhiri masa pacekliknya. "Memang urusan gol saya belum selesai. Tapi saya yakin gol pasti akan datang," kata Costa.

Dan janji itu pun dibayarnya. Tak hanya satu, melainkan dua gol sekaligus. Rekan setimnya, Koke, percaya jika dua gol tersebut akan mengawali era baru Diego Costa di tim nasional Spanyol.

"Dia mengingatkan saya ketika kami masih bermain untuk Atletico Madrid. Saya senang dia akhirnya bisa membuktikan kehebatannya. Ini akan sangat menguntungkan Spanyol," kata Koke.

Spanyol memang akan sangat membutuhkan Costa. Sebab perjalanan mereka untuk menuju Piala Dunia 2018 masih sangat panjang. Mereka masih harus melawan Italia, Albania, Macedonia, dan Israel di babak kualifikasi Grup G.

Hanya dua dari enam tim ini yang akan terbang ke Rusia, tempat digelarnya Piala Dunia 2018.

SKY SPORTS | ESPN FC | FOOTBALL ESPANA | DWI AGUSTIAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

5 hari lalu

6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

Saat masih aktif bermain, Xabi Alonso pernah ditangani sejumlah pelatih hebat. Siapa saja mereka?


Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

20 hari lalu

Kim Pan-gon ditunjuk sebagai pelatih Timnas Malaysia pada Januari 2022, dan kini berhasil membimbing hingga putaran semifinal Piala AFF 2022. Kim merupakan mantan atasan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Instagram
Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

Meskipun pelatih Kim Pan-gon belum mampu mengangkat timnas Malaysia meraih prestasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia tetap menjaga semangat


Profil Pau Cubarsi, Bek Masa Depan Barcelonan dan Timnas Spanyol

23 hari lalu

Pemain Barcelona Pau Cubarsi menjadi pemain terbaik di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, 12 Maret 2024. REUTERS/Albert Gea
Profil Pau Cubarsi, Bek Masa Depan Barcelonan dan Timnas Spanyol

Pau Cubarsi, bersama pemain muda Barcelona Lamine Yamal, dinilai memiliki potensi untuk menentukan sebuah era di klub dan timnas.


Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

24 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

Nama Park Hang-seo muncul dalam kandidat pengganti pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier


Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

25 hari lalu

Rully Nere. TEMPO/Zulkarnain
Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere memuji performa timnas Indonesia saat menang menghadapi Vietnam dalam laga lanjutan Grup F


Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

25 hari lalu

Philippe Troussier. vnexpress.net
Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengakhiri kontrak pelatih Philippe Troussier pada Senin, 26 Maret 2024


Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

25 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

Park Hang-seo mendapatkan pertanyaan tentang kemungkinan kembali menjadi pelatih kepala Timnas Vietnam.


Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

27 hari lalu

Pemain timnas Spanyol, Alvaro Morata. REUTERS/Marcelo Del Pozo
Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.


Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

32 hari lalu

Polri menerjunkan 2.398 personel untuk mengamankan duel Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. Dok. Polres Metro Jakarta Pusat.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

Pengamanan laga Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam malam ini terbagi menjadi 3 zona, yaitu menjaga di sisi luar stadion GBK.


Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

33 hari lalu

Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

Ragnar Oratmangoen pernah membela beberapa klub dan meraih gelar juara kasta kedua Liga Belanda bersama SC Cambuur Leeuwarden pada 2021