Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menuju Kongres PSSI, Komite Banding Dianggap Tak Transparan

image-gnews
Suasana salah satu ruangan Kantor PSSI yang telah selesai direnovasi di areal Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, 2 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Suasana salah satu ruangan Kantor PSSI yang telah selesai direnovasi di areal Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, 2 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Banding Pemilihan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia telah merampungkan proses banding dari bakal calon pengurus yang tak lolos verifikasi. Setidaknya, komite tersebut menerima 10 permohonan banding bakal calon pengurus yang sebelumnya telah digugurkan Komite Pemilihan PSSI, Sabtu dua pekan lalu.

Komite Banding Pemilihan yang terdiri dari Erick Thohir sebagai ketua, Dodik Wijanarko, dan Hamid Awaluddin sebagai anggota, telah menggelar rapat final, Sabtu pekan lalu. Hasilnya, Erick Thohir cs mengabulkan tiga permohonan banding yang diajukan oleh Sarman (calon ketua umum dan wakil ketua umum), Cheppy T. Wartono, dan Yesayas Oktavianus (calon anggota komite eksekutif). Ketiganya kini berhak bergabung dengan calon-calon yang bakal bersaing dalam kongres pemilihan pengurus PSSI, 17 Oktober mendatang.

Walhasil, Komite Banding menolak permohonan tujuh bakal calon yang terdiri dari yang diajukan Eddy Sofyan, Arief Putra Wicaksono, Joseph Erwiantoro, Rhandie Arindra Ferdian, Apung Widadi, Gatot Achmad Supriyanto, dan Edy Nurinda. Salah satu calon yang tak lolos, Arief Putra Wicaksono mengaku kaget dengan keputusan Komite Banding Pemilihan. Menurut dia, selama ini komite yang dipimpin Erick Thohir itu tak pernah memberikan kabar tentang proses banding. (Baca: Sidang Komite Banding PSSI: 3 Calon Diterima, 7 Ditolak)

"Sebelum sidang di Komite Banding pasti ada prosesnya seperti hearing untuk dengarkan apa saja materi banding kami. Tapi nyatanya tak ada, kami tak pernah diberi tahu," kata Arief ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Bos Nine Sport Inc itu juga menuding Komite Banding dan Komite Pemilihan PSSI tak transparan. Musababnya, hingga sekarang kedua komite itu tak bisa menjelaskan alasan dirinya tak lolos verifikasi sebagai bakal calon pengurus PSSI.

Padahal, Arief mengaku sudah lama berkecimpung di industri sepak bola Tanah Air. Perusahaannya sudah beberapa kali membantu PSSI untuk menggelar training camp untuk tim nasional ke luar negeri, hingga ke klub-klub top Eropa. "Kenapa kegiatan saya ini tak dihitung oleh Komite Pemilihan dan Komite Banding?" kata Arief.

Apung Widadi juga mempertanyakan akuntabilitas Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI.
Pendiri Save Our Soccer atau #SOS itu adalah salah satu bakal calon yang ditolak menjadi kandidat pengurus PSSI oleh kedua komite tersebut. Sama seperti Arief, Apung juga mempertanyakan alasan Komite Pemilihan dan Komite Banding tak meloloskannya ikut kongres pemilihan PSSI.

Apung mengkritik kedua komite itu mengedepankan asas politik dan pertemanan dalam menjaring calon-calon pengurus PSSI. Musababnya hanya nama-nama lama di dunia sepak bola Indonesia yang lolos menjadi kandidat pengurus PSSI. "Generasi muda yang pro perubahan dihambat dalam proses perbaikan sepak bola Indonesia," kata Apung dalam siaran pers.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Komite Pemilihan PSSI Irawadi Hanafi membantah tudingan Arief dan Apung. Menurut Irawadi komite yang dipimpin Agum Gumelar tersebut sudah bekerja dengan profesional dan taat aturan. "Kami tegaskan, mereka yang tak lolos memang tak memenuhi syarat statuta PSSI," kata Irawadi ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Berdasarkan statuta PSSI pasal 34 ayat 4, calon ketua umum dan anggota komite eksekutif harus warga negara Indonesia berusia minimal 30 tahun. Syarat lainnya, calon harus aktif di dunia sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Calon tersebut juga tak pernah dinyatakan bersalah atas tindakan melanggar hukum.

Irawadi menambahkan, syarat pengalaman lima tahun dalam statuta tersebut adalah berkecimpung langsung di dunia sepak bola seperti mengurus klub yang diakui PSSI. Walhasil, pengalaman di luar mengurus klub, seperti pengamat dan bos event organizer sepak bola dianggap tak memenuhi syarat.

"Kalau kami loloskan, maka akan banyak sekali yang ikut. Lagi pula akan tidak adil kalau kami loloskan calon yang tak sesuai aturan," kata Irawadi. "Kami paham jika mereka kecewa."

Dua anggota Komite Banding Pemilihan PSSI Dodik Wijanarko dan Hamid Awaluddin belum bersedia memberikan komentar. Dodik yang merupakan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat sedang berada di Surabaya ketika Tempo menghubungi telepon selulernya. Sementara Hamid mengaku sedang berada di luar negeri.

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

3 jam lalu

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027. Erick Thohir mengunggahnya lewat Instagram.


Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

1 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia Nathan Noel (14) berusaha melewati pemain belakang saat menghadapi Timnas Vietnam di laga Kualifikasi piala dunia 2026 di SUGBK, Senayan, Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda


Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Timnas U-23 Indonesia, Netizen Serbu Instagram SC Heerenveen

2 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On. Instagram
Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Timnas U-23 Indonesia, Netizen Serbu Instagram SC Heerenveen

Kolom komentar akun Instagram resmi klub Nathan Tjoe-A-On dipenuhi permintaan agar membiarkan sang pemain lebih lama membela timnas U-23 Indonesia.


Erick Thohir Beri Kode Segera Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Timnas Indonesia menggelar latihan jelang bertanding melawan Vietnam dalam laga lanjutan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis besok. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Erick Thohir Beri Kode Segera Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong telah memenuhi dua syarat utama dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mendapat perpanjangan kontrak bersama timnas Indonesia.


PSSI Akui Hanya Minta SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On ke Timnas U-23 Indonesia Sampai Lolos Fase Grup Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Pemain timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (nomor punggung 14) saat pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 21 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
PSSI Akui Hanya Minta SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On ke Timnas U-23 Indonesia Sampai Lolos Fase Grup Piala Asia U-23 2024

Angota Exco PSSI ungkap soal lobi PSSI agar klub Nathan Tjoe-A-On beri izin pemainnya itu bela timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Simak 4 Fakta Seputar Keberhasilan Skuad Garuda

3 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 melalui pinalti pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. Indonesia menang 4-1. ANTARA/HO-PSSI
Timnas U-23 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Simak 4 Fakta Seputar Keberhasilan Skuad Garuda

Setelah berhasil melaju ke perempat final Piala Asia U-23 2024, timnas U-23 Indonesia mengejar tiket lolos Olimpiade Paris 2024.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

5 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

5 hari lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

5 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

5 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.