TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool meraih empat kemenangan beruntun di berbagai kompetisi. Setelah meraih kemenangan terakhir, 5-1 atas Hull City, di Liga Inggris, Sabtu lalu, The Reds pun banyak mendapat pujian. Mereka dianggap mampu menunjukkan performa terbaiknya, seperti dua musim lalu saat mereka nyaris juara.
Kapten Hull, Curtis Davies, mengakui timnya kerepotan menghadapi serangan bergelombang Liverpool. "Minggu lalu, melawan Arsenal, kami juga harus bermain dengan sepuluh orang, tapi kali ini berbeda. Liverpool dengan permainan menekannya, mereka tak puas hanya menang 3-0, mereka ingin mencetak enam, tujuh, atau delapan. Itulah perbedaannya," katanya.
Dalam laga itu, Hull kehilangan Ahmed Elmohamady yang mendapat kartu merah, Liverpool sudah unggul 1-0 lewat gol Adam Lallana. James Milner dan Sadio Mane lantas menambah keunggulan itu. Setelah Hull mengecilkan kedudukan lewat David Meyler, Liverpool kembali menambah gol lewat Philippe Coutinho dan penalti James Milner.
Davies menyebut, pola permainan Liverpool membuat timnya kesulitan. "Liverpool tak memberi kesempatan untuk bernapas, sejujurnya," kata dia. "Mereka hanya bermain dengan Henderson dan dua bek di belakang dan pemain lain bisa bergerak ke mana pun sesuai keinginan mereka."
Namun, bagi Davies hal itu bukanlah hal buruk. "Mereka justru sangat terorganisasi. Itulah yang menyebabkan segala masalah bagi kami: saling berubah, sepak bola yang baik, umpan yang bagus. Mereka sangat-sangat susah dihadapi saat tampil dalam permainan terbaiknya," kata dia. “Susah hanya mengawasi satu orang saja, karena suatu ketika Mane akan ada di lubang, berikutnya Lallana lalu Coutinho."
Liverpool saat ini menempati posisi keempat klasemen dengan nilai 13 dari 6 laga, sama dengan Arsenal yang ada di atasnya dan terpaut lima dan satu poin dari Manchester City dan Tottenham Hotspur.
MIRROR | NURDIN
Baca Juga:
Arsenal Cukur Chelsea, Wenger Masih Melihat Banyak Masalah
Leicester Kalah Lagi, Ranieri: Tahun Ini Sungguh Berbeda