TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum PSSI era 1964-1967, Maulwi Saelan, meninggal di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016. Mantan ajudan Presiden Sukarno itu tutup usia pada pukul 18.30 WIB.
"Innalillahi wainnaa Ilaihi rojiun, kami berdukacita mendalam atas wafatnya tokoh sepak bola yang juga mantan Ketua Umum PSSI 1964-1967, Maulwi Saelan," tulis Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dalam pesan pendeknya.
Selain mendoakan almarhum, Imam mengatakan, insan sepak bola Tanah Air harus meneruskan perjuangannya dan meneladani kesungguhan dan dedikasinya dalam prestasi sepak bola Tanah Air. "Kita harus meneladani perjuangan beliau."
Lahir di Makassar, 8 Agustus 1926, Maulwi juga menjadi salah satu tokoh sepak bola Indonesia. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 1964. Dia menggantikan Abdul Wahab Djojohadikoesoemo. Tiga tahun kemudian, posisi Maulwi digantikan Kosasih Purwanegara.
Saat masih muda, Maulwi dikenal sebagai pemain nasional. Dia bermain sebagai penjaga gawang, saat timnas tampil dalam Olimpiade 1956 yang berlangsung di Melbourne, Australia.
Maulwi menjadi penjaga gawang timnas yang paling dikenang saat menghadapi Uni Soviet. Sebab, skuad Uni Soviet tak mampu menjebol gawang Indonesia yang dijaga Maulwi hingga kedudukan imbang tanpa gol.
Sebelum meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Maulwi sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah kurang-lebih tiga pekan dan kesehatannya sempat membaik. Namun, kondisinya kembali menurun dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Pertamina. Jenazah Maulwi rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Oktober 2016.
ANTARA | ANTO