TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum PSSI periode 1964-1970, yang juga salah satu penjaga gawang legendaris Indonesia, Maulwi Saelan, meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016, setelah menjalani perawatan.
"Iya, barusan saya mendapatkan kabar," kata mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko saat dikonfirmasi oleh media. Moeldoko, yang merupakan salah satu calon Ketua PSSI, sempat menjenguk Maulwi di rumah sakit.
Sebelum meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Maulwi sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah kurang-lebih tiga pekan dan sempat membaik. Namun, kondisinya kembali menurun dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Pertamina.
Berdasarkan data yang dilansir oleh tim media PSSI, Maulwi Saelan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, pukul 18.30 WIB. Ajudan presiden pertama RI ini rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.
Selama berkarier di dunia sepak bola, pria kelahiran Makassar, 8 Agustus 1926, ini telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Bahkan, pria yang juga mantan ajudan Presiden Sukarno itu bermain luar biasa saat mengawal gawang timnas Merah Putih di Olimpiade Melbourne 1956. Saelan juga berhasil mengantar tim sepak bola masuk empat besar Asian Games 1954 dan meraih perunggu Asian Games 1958.
Saat itu, Maulwi sukses menahan gempuran pemain Uni Soviet sehingga timnas mampu menahan imbang 0-0. Padahal, Uni Soviet saat itu merupakan salah satu tim terkuat di dunia. Prestasi tersebut bisa dikatakan fenomenal dan hingga saat ini belum mampu diimbangi oleh timnas.
ANTARA