TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pemerintah bakal mengawal reformasi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Pemerintah berjanji memastikan reformasi bisa mendorong akar rumput sepak bola di daerah bergerak.
"Kami ingin menuntaskan agar betul-betul terjadi reform,” kata Imam di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016. “Orang yang baru, visi yang baru, semangat yang baru, dan juga kepercayaan publik yang baru."
Meski begitu, Imam mengakui ada kesulitan merombak PSSI. “Ada saja ganjalan yang membuat mereka bisa bergabung lagi,” kata dia. “Tidak masalah, selama ada perubahan yang dirasakan."
Baca: Kongres PSSI Digelar di Kawasan Ancol
Kementerian Pemuda dan Olahraga telah menerima surat dari FIFA yang memberi tahu bahwa Komite Eksekutif PSSI telah memutuskan menunda kongres PSSI hingga 10 November 2016. Kongres akan dilaksanakan di Jakarta, sesuai dengan saran pemerintah dalam pertemuan dengan PSSI pada 12 Oktober lalu.
Imam mengatakan tak akan mengintervensi kongres. Kemenpora siap memberikan anggaran kongres PSSI yang sedianya dijadwalkan pada 17 Oktober. Kemenpora telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar. "Kami hanya menyiapkan saran dan sarana," ujar Imam.
Baca: Menteri Imam: Pemerintah Tak Akan Mempersulit Kongres PSSI
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan kongres yang bakal digelar untuk memilih ketua umum tersebut bakal digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Sembilan nama bakal bersaing. Mereka adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Ady Rahmayadi, Moeldoko, Eddy Rumpoko, Tony Aprilani, Erwin Aksa, Djohar Arifin Husin, serta Bernhard Limbong. Mereka akan bersaing mendapatkan simpati dari 106 pemilik suara.
ARKHELAUS W.