Ronaldo pun masuk daftar panjang bersama pemain lainnya yang baru saja menggoreskan pena pada surat perjanjian kerja yang baru di Madrid. Yang lebih dulu meneken kontrak baru adalah Gareth Bale, Toni Kroos, Luka Modric, dan Lucas Vazquez. Kontrak baru juga akan diberikan kepada sejumlah pemain lainnya, yakni Pepe, Dani Carvajal, dan Isco.
Menurut media di Spanyol, kontrak borongan ini tak lain merupakan upaya klub itu untuk mengikat para pemainnya agar tak kabur. Maklum, Los Blancos lagi ketiban sial. Mereka dilarang membeli pemain baru hingga musim 2018.
Bermain di Real Madrid adalah impian Cristiano Ronaldo sejak kecil. Jalan itu terbuka ketika dia tampil bersinar di Manchester United. Perjalanan hidupnya mengalir saja seperti air. Menurut cerita, kedatangannya ke Old Trafford bisa dibilang tak disangka-sangka.
Ketika itu, Manchester United mengadakan pertandingan persahabatan melawan Sporting Lisbon. Semua pemain United terkesan melihat aksi Ronaldo—saat itu masih berumur 17 tahun—yang bermain tak kenal lelah di kubu lawan.
Dalam perjalanan pulang, para pemain membicarakannya dan meminta pelatih Sir Alex Ferguson membawa pemuda itu ke Old Trafford. Permintaan itu dipenuhi. Pada musim 2003/2004, dia datang bersamaan dengan hengkangnya David Beckham ke Madrid. “Dia adalah Beckham saya yang baru,” kata Ferguson kala itu.
Rekrutmen yang tak buruk. Ronaldo kemudian menjadi salah satu bintang di Manchester. Tapi mimpinya tetaplah bermain di Real Madrid.
Pada 2008/2009, dia hampir saja berlabuh di Santiago Bernabeu. Namun perpindahan itu gagal karena Ferguson menahannya untuk satu musim lagi di Old Trafford.
Saatnya pun tiba. Pada 2009, dia melenggang ke Bernabeu dengan catatan fantastis sebagai pemain termahal ketika itu dengan nilai transfer 80 juta pound.
Harga memang tidak bisa bohong. Kiprahnya di Madrid luar biasa. Sejak berlabuh hingga kini, dia tak lelah mencetak gol. Dia pun menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol di klub itu dengan torehan 371 gol.
Ihwal piala, pencapaiannya tak kalah dibanding yang ia raih ketika bermain bersama Manchester United. Dia menyabet gelar juara semua turnamen, dari Piala Super Spanyol, Piala Liga (Copa del Rey), La Liga, hingga Liga Champions. Gelar yang terakhir pun istimewa, karena dia mempersembahkannya dalam dua kali kesempatan.
Namun bukan berarti perjalanannya aman-aman saja. Pada musim 2012/2013, dia sempat menyatakan tidak betah berada di Bernabeu. Alasannya, antara lain, dia menuding Florentino Perez tidak mendukungnya dalam persaingan merebut penghargaan Ballon d’Or. “Saya sangat sedih,” katanya ketika itu.
Salah satu ancamannya adalah hengkang. Namun ancaman itu ternyata hanya gertak sambal. Belakangan, dia meneken perpanjangan kontrak. Wajahnya pun terlihat happy saat menandatangani surat perjanjian kerja baru itu.
Gangguan lainnya adalah hubungan dengan pelatih yang tak selamanya harmonis. Dia pernah bersitegang dengan Jose Mourinho dan mengaku tidak suka dengan keputusan Florentino Perez menunjuk Rafael Benitez sebagai pengganti Carlo Ancelotti. “Bersama orang ini, kita bisa tidak mendapatkan apa-apa musim ini,” ucapnya.
Keluhannya didengar. Benitez dipecat dan digantikan Zinedine Zidane—yang kemudian mempersembahkan gelar Liga Champions yang ke-11 untuk Madrid.
Selanjutnya: Kembali ungguli Bale