Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Telaah Dualisme Persebaya dan Arema, PSSI Bentuk Tim

image-gnews
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih Edy Rahmayadi mendapat ucapan selamat disela penghitungan suara pada Kongres PSSI di Ancol, Jakarta Utara, 10 November 2016. Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI setelah memperoleh 76 suara dari total 107 pemilik suara sah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih Edy Rahmayadi mendapat ucapan selamat disela penghitungan suara pada Kongres PSSI di Ancol, Jakarta Utara, 10 November 2016. Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI setelah memperoleh 76 suara dari total 107 pemilik suara sah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia bersiap menyelesaikan pemulihan klub-klub yang bermasalah, seperti Persebaya Surabaya 1927. Ketua Umum PSSI 2016-2020, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, membentuk tim untuk mengkaji proses pemulihan itu agar klub-klub tersebut bisa bermain di liga resmi.

"Tim ini terdiri atas sepuluh orang. Ada anggota Komite Eksekutif PSSI dan ada yang bukan," kata Edy di kantor PSSI di Jakarta, Senin lalu.

Persebaya Surabaya 1927 tak diakui pengurus PSSI yang lama setelah mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia pada 2011. Selain klub dari Surabaya itu, klub lain yang dihukum karena mengikuti kompetisi ini adalah Arema Indonesia, Lampung FC, Persewangi Banyuwangi, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro.

Liga Primer atau Liga Prima Indonesia dibentuk sejumlah pihak sebagai ketidakpuasan mereka kepada Liga Super Indonesia, yang dinilai punya banyak kelemahan.

Edy berjanji penyelesaian masalah klub-klub tersebut rampung dalam waktu dekat. Targetnya, pemulihan dan pengakuan klub-klub tersebut dapat diketuk palu saat kongres tahunan PSSI, yang rencananya digelar di Bandung pada 8 Januari tahun depan.

Jenderal bintang tiga itu pun meminta tim pengkaji proses pemulihan Persebaya 1927 dan kawan-kawan tak ragu turun ke Surabaya dan daerah lain untuk mengumpulkan permasalahan. Tujuannya tentu agar tim bisa mengurai masalah pemberian sanksi terhadap klub-klub tersebut dari awal hingga akhir. "Tapi saya minta tim tetap profesional. Jadi kalau betul mereka (klub) bersalah ya bersalah, kalau benar ya benar," ujar Edy.

Walhasil, PSSI akan memutuskan pemutihan Persebaya cs sesuai dengan tingkatan kesalahan mereka. Misalnya, jika nantinya terbukti pelanggaran Persebaya masuk kategori berat, klub tersebut harus memulai masa pemulihan dengan bermain di kasta terendah Liga Indonesia.

"Kalau harus ke divisi I, ya, di sanalah mereka bermain. Kalau misalnya mereka tak bersalah, ya, boleh kembali ke kasta tertinggi," kata pria yang masih menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat tersebut.

Edy mengklaim hampir seluruh pencinta sepak bola punya semangat untuk mengembalikan Persebaya 1927 ke kompetisi liga resmi. Menurut dia, Persebaya merupakan salah satu klub yang punya sejarah panjang dan ikut mewarnai perjalanan sepak bola Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya masa pengasingan Persebaya 1927 dan empat klub lain bisa saja berakhir pada Kongres Pemilihan PSSI, 10 November lalu. Sebab, PSSI di bawah kepemimpinan Hinca Panjaitan saat itu memasukkan agenda pengampunan klub-klub dari sanksi dalam kongres.

Hinca sempat menawarkan agenda tersebut kepada 107 pemilik suara PSSI. Tapi, setelah Hinca berbicara, Manajer Madura United Haruna Sumitro menginterupsi sidang. Haruna mengusulkan pemilik suara menolak agenda pencabutan hukuman.

Haruna beralasan pembahasan agenda pencabutan sanksi dan pengesahan klub baru hanya mengulur waktu kongres. Padahal, menurut dia, agenda utama kongres kali ini adalah memilih pengurus PSSI yang baru. "Berikan kesempatan bagi kepengurusan PSSI yang baru untuk melakukan kajian terhadap agenda ini," ujar Haruna kala itu.

Jadi Hinca tak punya pilihan selain melakukan pemungutan suara. Hasilnya adalah 84 suara menolak pencabutan sanksi, 10 suara setuju, dan sisanya tak memberikan pilihan.

Koordinator Save Our Soccer atau #SOS, Akmal Marhali, meminta PSSI menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Ada dua klub yang masih menyisakan masalah dualisme keabsahan, yakni Persebaya 1927 dengan Bhayangkara Surabaya United dan Arema Cronus dengan Arema Indonesia.

Saat ini Bhayangkara dan Arema Cronus memakai jatah suara yang sebelumnya dimiliki Persebaya 1927 dan Arema Indonesia dalam kongres PSSI. "Penyelesaian masalah ini harus sesuai dengan dasar-dasar hukum yang jelas, termasuk entitas komersial klub yang sah sesuai dengan hukum," kata Akmal.

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

6 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

8 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

9 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

12 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

14 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

23 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

1 hari lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

2 hari lalu

Nasrullo Kabirov. (Foto: Antara/AFC)
Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

Keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia melawan Qatar


Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

2 hari lalu

Justin Hubner. pssi.org
Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

Dijadwalkan tiba di Qatar Kamis pagi, Justin Hubner jadi amunisi penting menjelang laga timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024.