TEMPO.CO, Jakarta - Sama-sama tumbuh dan besar di Old Trafford, Ronaldo masih menjadi superstar. Sebaliknya, Wayne Rooney malah terbenam. Meski popularitasnya masih bagus, sesungguhnya dia tengah menapaki jalan kesunyian sebagai mantan bintang besar.
Peristiwa tersebarnya foto-fotonya di Hotel The Groove, akhir pekan lalu, dalam keadaan mabuk membuka tabir buruk sang kapten dalam menjaga kebugaran tubuhnya. Padahal, buat seorang atlet, apalagi saat usianya masih di angka 30, kebugaran adalah segalanya.
Rooney 31 tahun. Ronaldo juga 31 tahun. Malah Ronaldo lebih muda delapan bulan. Tapi, soal kebugaran, bintang Portugal ini lebih unggul. Hasilnya pun bisa terlihat di lapangan.
Torehan dua gol ke gawang Latvia, dua hari lalu, membuatnya masuk dalam deretan pencetak gol terbanyak di Eropa bersama Gerd Muller dan Robbie Keane dengan 68 gol. Soal koleksi gol, Rooney tak buruk. Dengan 53 gol, ia menjadi pemain terhebat di timnas Inggris dengan gelar pencetak gol terbanyak.
Namun catatan itu bukan segalanya. Rooney tengah berjuang mati-matian untuk mendapatkan tempatnya, tidak saja di timnas Inggris, tapi juga di klubnya sendiri, Manchester United. Uniknya, di dua tim itu, dia adalah penyandang tugas tertinggi: kapten.
Hasil yang sebanding dengan yang keduanya lakukan. Saat Rooney mabuk di hotel itu, yakni ketika hari masih dini, Ronaldo sudah menceburkan diri ke bak mandi yang berisi es. Berendam di dinginnya air itu merupakan kebiasaan Ronaldo untuk memperbaiki metabolisme tubuhnya.
Ketika Rooney menenggak minuman beralkohol di pesta itu, jangankan setetes masuk ke kerongkongannya, Ronaldo bahkan mengharamkan minuman bersoda di tubuhnya.
Nah, saat Rooney mengudap makanan-makanan nan lezat di pesta pernikahan tersebut, Ronaldo dalam sehari hanya menyantap makanan dengan kadar protein yang tinggi.
Saat Rooney meracau dengan kata-katanya ketika mabuk, Ronaldo berbaring di depan televisi. Bukan leyeh-leyeh, melainkan melakukan sit up sebanyak 3.000 kali setiap hari. Untuk urusan tidur pun, dia tak mau diganggu. Tidur delapan jam sehari adalah sebuah keharusan.
Hasilnya terlihat pada penampilan keduanya. Ronaldo, kecuali mengalami tabrakan dengan pemain lain, jarang mendapat cedera. Rooney? Saat melawan Spanyol, dia undur diri karena ada rasa sakit di lututnya.
Tak hanya itu, dari bentuk tubuh, Rooney terlihat lebih tambun. Itu juga yang membuat Sir Alex Ferguson sempat melarangnya tampil di lapangan.
Ketika berpasangan dengan Robin van Persie, media di Inggris pun mengolok-oloknya dengan sebutan duet Robin dan Fatman, pelesetan dari karakter komik terkenal, Batman.
Rooney belumlah habis. Itu yang diyakini banyak orang, termasuk koleganya—terakhir bekas rekannya di United, Garry Neville.
Bisa jadi begitu. Usianya belum terlalu jauh untuk kembali bersinar. Tak sulit untuk mencapai kebugarannya, salah satunya cukup belajar dari bekas rekan setimnya, Cristiano Ronaldo.
DAILY MAIL | GUARDIAN | IRFAN