Menjadi penganggur, Jose Mourinho jadi punya banyak acara. Selepas dipecat Chelsea, Desember tahun lalu, Mourinho memang punya waktu luang. Tapi tak jauh-jauh kegiatannya, tetap sepak bola.
Mou kerap mengunjungi Middlesbrough, untuk memberikan semangat kepada Aitor Karanka—manajer klub itu yang tak lain merupakan karibnya saat menangani Real Madrid.
Saat itulah dia kemudian melihat sosok Dembele, yakni saat The Boro bertanding melawan Fulham di divisi Championship. Di lapangan, dia mendapatkan pemandangan yang menakjubkan.
Sosok Didier Drogba, pemain kesayangannya saat melatih Chelsea, muncul di sana. Di tubuh pemain muda asal Prancis, kecepatan, kekuatan, dan mungkin juga kelihaian serta kelicikannya tergambar kembali.
Drogba teramat istimewa buat Mourinho. Bukan semata kemampuannya di lapangan yang membuatnya kagum terhadap pemain asal Pantai Gading itu. Komitmennya pada klub dan juga manajer yang membuat Drogba teramat istimewa. Keduanya saling menghormati.
Itu sebabnya ketika Mourinho berselisih jalan dengan Roman Abramovich, sang bos Chelsea, yang membuat pelatih ini pergi, Drogba menggambarkan kesedihan dan kekacauan yang dialaminya.
Pada musim 2007–2008, Mourinho tergusur dari Stamford Bridge. Drogba dan beberapa pemain lainnya pun menangis. “Kepergiannya menghancurkan suasana yang terjadi di ruang ganti. Kebanyakan dari kami bermain untuk dia,” kata dia. “Saya ingin sekali pergi dari Chelsea. Telah terjadi kehancuran di ruang ganti.”
Perjalanan waktu tak ada yang tahu. Pada musim 2014–2015, pengumuman mengejutkan terdengar dari Stamford Brigde. Drogba kembali ke Chelsea. Saat itu dia dalam status free transfer dan akan bermain untuk satu musim bersama The Blues.
Hanya satu yang membuat Drogba mau kembali ke Chelsea. “Keputusan yang sangat mudah. Saya tidak bisa menolak untuk bekerja kembali bersama José Mourinho. Siapa pun tahu bagaimana hubungan kami, juga dengan klub ini. Saya serasa pulang,” kata dia ketika itu.
Bak berbalas pantun, Mourinho menjelaskan tentang kedatangan kembali Didier Drogba. “Dia datang karena dia adalah salah satu striker terbaik yang ada di Eropa,” kata dia. “Saya tahu persis kepribadiannya.”
Selanjutnya: Pencarian Mourinho masih akan berlanjut, karena...