TEMPO.CO, Jakarta - Andre-Pierre Gignac mengakhiri paceklik golnya selama 862 menit dengan sempurna. Pemain asal Prancis itu memborong tiga gol saat timnya, Tigres, mengalahkan Pumas 5-0 dalam lanjutan Liga Meksiko (Liga MX), Sabtu lalu.
Pemain timnas Prancis berusia 30 tahun itu melakukan selebrasi dengan cara unik, yakni meniru orang tertidur. Ternyata itu ada maksudnya. Ia seperti bersyukur atas metode hipnotis yang telah membantunya mengakhiri kamandulan yang sudah berlangsung sejak 18 September lalu.
Karena risau akan kondisinya, Gignac sempat mengunjungi ahli hipnotis, John Milton, untuk meminta pertolongan. Ternyata terapi yang ia lakukan berbuah manis.
"Apa yang kami lakukan bukan sihir," kata John Milton."Itu adalah pengobatan psikologis, yang jadi alternatif untuk pengobatan medis biasa."
Karena terikat perjanjian kerahasiaan, Milton tak bersedia menjelaskan metode terapi hipnotis yang ia lakukan. Tapi, ia menegaskan, hasilnya bisa dilihat semua orang di lapangan.
"Melalui hipnoterapi, Anda menjalani perawatan metal, berusaha memasuki pikiran yang berlawanan," kata Milton. "Sebagai pemain profesional, ia (Gignac) juga seorang manusia yang memiliki konflik batin yang membuatnya tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dengan terapi ini, ia bisa fokus dan mengatur mentalnya agar bisa tampil seperti seharusnya."
Setelah laga itu, Gignac secara khusus memberikan kaus yang dipakainya pada Milton sebagai ungkapan terima kasih. Mantan pemain Marseille ini tahu soal terapi ini dari rekan setimnya, Javier Aquino, yang sudah lebih dulu memakai jasanya.
DAILY STAR | NURDIN
Baca:
Jose Mourinho Terancam Hukuman Skors 3 Pertandingan
Cedera Pergelangan Kaki, Coutinho Bakal Absen Sampai Januari
Semifinal Piala AFF di Stadion Pakansari, Ini Jadwal Timnas